MENARAnews, Orlando – Omar Mateen, pelaku penembakan massal di klub gay Orlando, Florida, Amerika Serikat, yang mengakibatkan terbunuhnya 50 warga sipil ternyata memiliki kecenderungan orientasi seksual terhadap laki-laki.
Menurut keterangan dari beberapa orang yang pernah bertemu dan berkenalan dengannya, Omar Mateen dulunya adalah seorang gay/homoseksual.
“Dia adalah seorang homoseksual dan pernah mencoba berkencan dengan seorang pria,” ujar Jim Van Horn, seorang yang mengenal Mateen sebagai pelanggan tetap Pulse, klub gay Orlando
“Ia tidak segan-segan berkenalan dengan seorang pria dan mengajaknya berdansa sambil memeluknya, membelikan minuman dan kemudian mengajak pria itu pergi bersamanya,” tambah Jim, seperti dilansir Daily Mail
Von Horn juga mengaku pernah menghabiskan malam untuk berbincang dengan Mateen, namun di tengah-tengah perbincangan temannya mengajaknya untuk pergi.
“Mereka meminta saya untuk tidak berbincang-bincang dengannya, karena mereka mengira Mateen adalah orang yang aneh,” ungkap Jim
Mantan istri pertama Omar Mateen, Sitora Yusufiy (27) mengatakan bahwa saat ia masih bersama dengannya, Sitora melihat Mateen cenderung berprilaku seperti seorang gay.
“Ayahnya pernah beberapa kali memanggail Omar dengan sebutan gay di depan mata saya,” ungkap Yusufiy
Keterangan yang menyebutkan bahwa Omar Mateen adalah seorang gay juga disampaikan oleh dua orang pria yang mengaku pernah diajak kencan dengannya melalui aplikasi kencan khusus komunitas gay. Dua orang pria itu bernama Kevin West dan Cord Cedeno.
“Saya mengenal Mateen saat saya sedang berada di klub Pulse.Saya melihatnya disana beberapa kali. Kami kemudian sempat berkomunikasi melalui aplikasi messenger, namun pada akhirnya saya mem-block akunnya karena saya merasa dirinya adalah seorang yang “mengerikan”, ujar Cedeno.
Seorang teman Mateen yang tidak ingin menyebutkan namanya, percaya bahwa Mateen adalah seorang homoseksual.
“Kami pernah pergi ke beberapa klub gay, saat itu saya tidak tertarik dengannya, jadi saya menolaknya,” kata teman Mateen
“Ia sangat buruk dalam hal bersosialisasi. Dia selalu berusaha untuk bisa diterima, namun tak ada seorang pun yang menyukainya,” tambahnya.
Sitora Yusufiy mengatakan, aksi penembakan yang menyebabkan 50 orang tewas itu bukan karena Mateen adalah seorang ekstrimis islam, tapi cenderung disebabkan oleh gangguan mental yang dialami olehnya.
“Jadi saya merasa ini adalah bagian dirinya yang sedang mengalami gangguan mental, namun sepertinya ia selama ini tidak ingin semua orang mengetahuinya,” ungkap Yusufiy
Mantan suaminya itu, menurutnya, pernah melakukan tindakan kekerasan dalam rumah tangga.
“Setelah beberapa bulan, ia mulai mencoba memukul saya. Waktu itu mentalnya seperti terganggu/tidak stabil, ia jelas merasa sangat terganggu, saya tahu ia pernah terkait dengan narkoba,” tambahnya.
Akibat kekerasan yang dialami dirinya, Yusufiy kemudian mengajukan cerai pada tahun 2011.
Setelah bercerai dengan Yusufiy, Mateen kemudian menikah dengan Noor Zahi Salman. Dalam pernikahan ini, Mateen dikaruniai seorang anak.
Namun pernikahan kedua Omar Mateen ini tampaknya sedang diterpa badai, pasalnya saat dirinya melakukan aksi penembakan itu, ia dan istrinya tinggal di tempat yang berbeda.
Omar Mateen bersama istri dan anaknya
Sementara itu, pengakuan dari beberapa orang yang mengenal Mateen, ditolak mentah-mentah oleh ayahnya, Seddique Mateen, kepada Palm Beach Post, mengatakan bahwa ia tidak percaya anaknya itu adalah seorang gay.
“Jika ia adalah seorang gay, mengapa dia melakukan tindakan seperti itu? ujar Seddique kepada Palm Beach Post
Sebelumnya, ayah Mateen berulang kali menyebutkan bahwa ia pernah melihat Mateen marah setelah dua orang pria berciuman di Florida.
Menurut keterangan The Canadian Press, pernyataan dari ayah Mateen itu dibantah oleh seorang yang mengenal Mateen, Ty Smith.
Saat diwawancara oleh komunitas pusat LGBT di Florida, Smith mengatakan cerita ayah Mateen itu tak lebih dari omong kosong.
“Cerita itu omong kosong, selama ini ia selalu berada di sekeliling kita. Beberapa orang itu melakukan sesuatu yang lebih dari sekedar berciuman di luar sana,” ungkap Smith
Teman sekelas Mateen, Samuel King mengatakan Mateen bukan seorang yang anti homoseksual setelah bertahun-tahun mengenalnya
“Yang mengejutkan bagi saya adalah sebagian besar personil ditempat Mateen bekerja adalah seorang gay,” kata king.
“Ia jelas bukan orang yang anti gay, setidaknya sebelum peristiwa tersebut. Ia tidak menunjukkan kebencian kepada kami, bahkan ia memperlakukan kami apa adanya. Ia selalu tersenyum dan memberikan salam kepada kami. Pasti ada sesuatu yang berubah” tambahnya.
Aksi penembakan di klub gay Orlando tersebut kini menjadi bahan perbincangan yang cukup hangat di kalangan komunitas gay Orlando, Florida. Banyak dari mereka yang bercerita tentang bagaimana Omar Mateen terlihat berada di klub gay tersebut untuk berkomunikasi dan mengajak mereka berkencan via Grindr, jejaring sosial khusus kaum gay. (ADF)
Sumber: Daily Mail
{loadposition media-right}