MENARAnews, Binjai – Penyidik Polres Binjai akhirnya kembali memanggil Ketua KPUD Kota Binjai, Herry Dani. Pemanggilan itu terkait hilangnya brankas KPUD Kota Binjai yang berisikan uang senilai Rp 250 juta berikut 1910 hologram untuk keperluan pilkada pada Senin (2/11/15) lalu.
Kapolres Binjai, AKBP Rendra Salipu SIK mengatakan, pagi tadi, pihaknya telah memanggil dan memeriksa Ketua KPUD Kota Binjai terkait hilangnya brankas.
“Iya, memang sudah kita periksa dia (Herry Dani_red) terkait masalah ini. Hal ini kita lakukan dari tindaklanjut aksi unjukrasa yang dilakukan mahasiswa di kantor DPRD Binjai kemarin,” ujarnya saat ditemui di sela-sela pelaksanaan tes urine para sopir di terminal Binjai, jalan ikan Paus, Kecamatan Binjai Timur, Kamis (30/6/16).
Lebih lanjut dikatakannya, kasus ini akan terus dilanjutkan sampai pihak kepolisian berhasil mengungkap hingga tuntas.
“Akan kita selidiki terus kasus ini, kita akan berusaha mengungkapnya, siapa sebenarnya dalang hilangnya brankas KPUD Binjai,” ungkapnya
Polisi curigai “orang dalam”
Penyidik Polres Binjai mencurigai ada indikasi permainan orang dalam pada kasus pencurian brankas yang berisi hologram dan uang Rp 250 juta di Kantor KPU Binjai saat Pilkada Walikota 2015 lalu.
“Sampai saat ini masih diselidiki, sudah 11 pegawai KPU Binjai yang sudah kami periksa terkait pencurian itu. Kasusnya masih penyidikan,” ujar Kasat Reskrim Polres Binjai AKP Bambang Tarigan saat dihubungi wartawan, Kamis (30/6).
Bambang menyebutkan, setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pasca kejadian, tidak ada ditemukan kerusakan kunci pintu atau jendela kantor dan pintu kamar tempat brankas tersebut berada.
“Kita mencurigai ini dilakukan oleh orang dalam, karena tidak kami temukan kerusakan kunci pintu atau jendela kantor itu,” ujar Bambang.
Sementara itu Ketua KPU Kota Binjai Herry Dani saat dihubungi dan SMS melalui telepon selularnya, terkait hilangnya brankas di tempatnya bertugas, tidak mau menjawab telepon.
Seperti diketahui puluhan massa dari Sapma IPK Kota Binjai melakukan aksi demonstrasi di kantor Wali Kota dan DPRD Binjai, Sumatera Utara, Rabu (29/6) kemarin.
Tuntutan utama dalam aksi demo ini adalah meminta Wali Kota Binjai Idaham dan pimpinan DPRD untuk meminta pertanggung jawaban Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Binjai Herry Dani atas hilangnya brankas KPU Kota Binjai yang berisi hologram dan uang tunai Rp250 juta, pada tahun 2015 saat masa Pemilu Walikota. (SN)
{loadpositon media-right}