MENARAnews, Palangka Raya (Kalteng) – Ancaman peredaran dan penggunaan narkoba tidak hanya beredar ditiap kalangan pekerja, swasta, mahasiswa, atau masyarakat, akan tetapi dikalangan pelajar SMP dan SMA/SMK sederajat pun diduga sudah terdeteksi penggunaan dan peredaran narkoba.
Salah satu Guru Pembimbing BP/BK di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kota Palangka Raya, Dwi Alcoriyati mengatakan, sejumlah pelajar yang kedapatan mengkonsumsi obat zenit mengaku, alasan mengkonsumsi karena ada suatu masalah yang dialami.
“Memang kemarin pelajar yang ketangkap saya mengkonsumsi obat awalnya ada 2 orang, setelah itu meningkat menjadi 4 orang, setelah dipaksa mengaku akhirnya mereka ngomong setelah dihitung-hitung ada sekitar 27 orang pelajar yang mengkonsumsi,” jelas Dwi dikonfirmasi MENARAnews Minggu (26/06/2016) di Kantor BNN Provinsi Kalteng.
Dia berpendapat, memang mereka tidak secara langsung dikatakan mengkonsumsi narkoba. Akan tetapi dengan awal mengkonsumsi obat-obatan seperti zenit dan lain sebagainya, ujarnya lagi, merupakan pintu awal untuk mengkonsumsi narkoba.
Dirinya berpendapat, mengkonsumsi zenit, memang tidak secara langsung merusak organ tubuh seperti halnya pengguna narkoba, namun dengan pelajar telah mengkonsumsi obat zenit sudah pasti merusak pola pikir pelajar untuk mengikuti pendidikan di sekolah nantinya.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kalteng, Kombes.Pol. A.Kandarmanta usai melaksanakan kegiatan peringatan hari anti narkotika internasional minggu yang jatuh pada tanggal 26 Juni 2016 di Kantor BNN Provinsi Kalteng Jl.Brigjen Katamso Kota Palangka Raya.
Mengatakan, dukungan serta peran orang tua, tenaga Pengajar baik ditingkat SMP, SMA sederajat sangat diperlukan. Hal ini bertujuan dalam rangka mendeteksi sedini mungkin baik di lingkungan pendidikan, atau pun di lingkungan pekerja terkait penyalahgunaan narkoba.
“Adanya peran serta ibu guru seperti Ibu Dwi selaku Guru BK di SMKN 1 Palangka Raya tadi, maka bisa terjaring sekitar 27 orang siswa, ini tentunya merupakan suatu bentuk kepedulian masyarakat untuk mendeteksi secara dini penggunaan Narkotika,” jelas Kandarmanta.
Dengan dedikasi dan keberanian seperti ibu Dwi ini, katanya BNN Provinsi Kalteng tentunya memberikan penghargaan khsusu. Selanjutnya dari 27 anak yang telah mengkonsumsi zenit tersebut, orang tua siswa atau siswi bersangkutan dipanggil.
Menurutnya, jika tidak ada peran serta dari Guru atau Tenaga Pengajar, pihak BNN sendiri ujar Kandarmanta kembali, tidak akan mengetahui kalau peredaran natkotika sudah sampai kepada kalangan pelajar SMA.
Atas fenomena yang terjadi di kalangan peserta didik tersebut, Kandarmanta mengaku, BNN sudah berupaya semaksimal mungkin untuk bersinergi kepada seluruh elemen masyarakat. Salah satu contonya membuata kader anti narkoba di sekolah-sekolah, sosialisasi sampai dengan ke penyuluhan.
“Yang jelas kita sudah bekerja sama dengan lembaga pendidikan sebagai mitra kepanjang tanganan BNN Provinsi Kalteng, dan kami berharap peransertanya. Seperti melakukan Sekolah-Sekolah percontohan untuk Bersih terhadap Penggunaan Narkotika,” paparnya.
Dirinya menginformasikan, BNN Provinsi Kalteng sudah melakukan upaya rehabilitasi penggunaan narkoba. Data tahun 2015 kemarin, ada 330 orang pengguna sudah direhabilitasi. Sedangkan untuk data ditahun 2016 sampai dengan sekarang, ada 105 orang sudah direhabilitasi. Dengan target untuk tahun 2016 sebanyak 255 orang. (Arliandie)
Editor : Raudhatul N.
{loadposition media-right}