MENARAnews, Medan (Sumut) – Satuan Polisi Hutan Reaksi Cepat (SPORC) bekerjasama dengan Polda Sumut berhasil menggagalkan perdagangan satwa liar di lokasi penyimpanan satwa liar yang akan dipasarkan di Jalan Kartini, Kisaran Barat, Asahan, Minggu (12/06/2016).
Kepala Balai pengamanan dan Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wilayah Sumatera Utara, Halasan Tulus mengatakan, penggerebekan dilakukan berdasarkan informasi yang mereka dapat.
“Jadi kita bekerja sama dengan Polda dan kita mendapat informasi tentang satu tindakan pidana di bidang kehutanan. Bersama tim dari Polda dan Polres kisaran, jam 11 kami langsung datangi TKP”, jelas Halasan pada siaran pers di Markas SPORC Dinas Kehutanan Sumut, Jalan Marindal, Pasar IV, Deli Serdang, Senin (13/06/2016).
Dari hasil penggerebekan tersebut, petugas mengamankan ratusan ekor burung dari berbagai jenis.
“Kita lakukan penggerebekan di sana dan kita temukan jenis satwa liar ini. jumlah 323 ekor dengan berbagai macam jenis ada Jalak, Beo, Nuri, Kacer, dan segala macam lainnya,” ungkapnya.
Namun petugas tidak berhasil menangkap pelaku perdagangan satwa liar. Ada indikasi, pelaku sudah mendapat info adanya penggerebekan kemudian melarikan diri.
“Jadi pada saat kita lakukan penggerebekan mungkin dia sudah mendapatkan info sehingga yang bersangkutan melarikan diri. Jadi inisialnya R, barangkali coba kita DPO kan. Kita akan lakukan proses sesuai uu no 5 tahun 1990 pasal 21 dan kita lakukan penyidikan bersama Polda,” pungkas Halasan
SPORC bersama Polda Sumatera Utara akan bekerjasama untuk mencegah dan menindak perdagangan satwa dilindungi. (yug)
{loadposition media-right}