MENARAnews, Palembang (Sumsel) – Sejumlah pekerja yang didampingi oleh LSM Merah Putih menyambangi gedung DPRD Sumsel. Kedatangan mereka untuk mengadukan nasib setelah tidak mendapatkan gaji oleh pihak perusahaan tempat mereka bekerja PT Purnama Sari Mandiri yang tak lain diketahui merupakan Group Sinar Mas. Namun sangat disayangkan, tak ada satupun anggota dewan menemui mereka.
“Kami bermaksud menemui anggota DPRD Sumsel khususnya Komisi V, dan saya sudah menghubungi Fahlevi Maizano alias Boy Ketua Komisi V DPRD Sumsel. Namun jawabannya tidak bagus, dia bilang kalau jam kerja mereka sudah habis. Padahal setahu saya jam kerja di Negara kita ini selama 8 jam, ini baru jam 2 siang sudah tidak melayani keluhan warga lagi, kan aneh ” ungkap Ketua LSM Merah Putih, David Sanaki, saat menemui sejumlah wartawan di ruangan Media Center DPRD Sumsel (13/6).
Dijelaskan David, dirinya didatangi sejumlah orang pekerja itu saat berada di kantornya. Jumlah pekerja mencapai puluhan orang dan menceritakan nasib mereka dan bahkan telah sempat melaporkan kasus yang menimpa mereka ke pihak Polda Sumsel.
“Sudah dilaporkan juga kepihak Polda Sumsel. Kami datangi wakil rakyat ini agar persoalan ini ditanggapi juga dengan cepat. Jangan sampai nanti akan muncul persoalan seperti ini lagi kedepannya,” katanya.
Di tempat yang sama, keterangan salah satu pekerja, Salman (39) yang mengaku hingga tiga bulan tidak digaji oleh perusahaan tempatnya bekerja tersebut. Bahkan untuk tempat tinggal saja mereka diakui Salman tidak disiapkan.
“Tidak digaji dari awal kerja, ada yang satu bulan sampe tiga bulan,” ujar dia.
Dirinya juga menjelaskan, jika ada seorang oknum yang diduga kuat bermain dalam persoalan tersebut. Dirinya juga mengaku jika pekerjaan mereka sendiri yakni membangun gedung perusahaan PT OKI Pullpaper dibawah Sinar Mas Group.
“Mandornya bernama Gulun alias Tatang, nah dia itu melarikan diri. Tapi diduga orang yang bernama Fahmi yang bermain ini, tak lain orang PT PSM tersebut. Akibat akhirnya, kami ditempat kerja itu untuk makan saja sudah tidak bisa, karena sudah tidak dipercaya kantin atau warung lagi untuk kasbon. Kami mau ngadu kesiapa lagi, ke Polda sudah, ke wakil rakyat juga sudah ini,” beber Salman dan rekan rekan. (AD)
{loadposition media-right}