MENARAnews, Palangka Raya (Kalteng) – Yayasan Borneo Survival Foundation (BOS) saat ini sedang melakukan rehabilitasi terhadap 474 ekor Orangutan. Rata-rata Orangutan yang direhabilitasi akibat kebakaran lahan beberapa waktu lalu.
Koordinator Divisi Komunikasi dan Edukasi Nyaru Menteng, Monterado Fridman menyampaikan dari 474 orangutan yang direhabilitasi di Nyaru Menteng lima diantaranya diselamatkan pasca kebakaran hutan pada tahun lalu dan belum bisa dilepasliarkan.
“Masih dalam kondisi peyembuah karena ada beberapa luka yang terdapat di tubuh Orangutan yang kita temukan dan 20 orangutan diantaranya masih bayi,” ujar Firdman diwawancarai awak media Jum’at (03/06/2016) di Kota Palangka Raya.
Firdman kembali menjelaskan, pihaknya kemarin juga mendapat laporan dari masyarakat tentang penemuan bayi Orangutan yang berumur sekitar empat tahun di Desa Bereng Rambang Kecamatan Kahayan Tengah Kabupaten Pulang Pisau Provinsi Kalteng.
Sementara ini lanjutnya lagi, kondisi orangutan pasca diserahkan oleh masyarakat kepada yayasan Bos, saat ini, atas laporan dari dokter hewan yang merawat bayi Orangutan tersebut, ditemukan beberapa luka yang diduga kuat bekas dari peluru senapan angin.
Meski ada indikasi penembakan yang dilakukan orang tidak bertanggungjawab pihaknya berjanji akan tetap memastikan hal tersebut benar adanya dan saat ini lanjutnya masih dilakukan pemeriksaan intensif terhadap bayi orangutan tersebut.
“Orangutan yang diserahkan ke kami kemarin berjenis kelamin betina yang ditemukan oleh warga disekitar lokasi terbakarnya hutan tahun lalu. dan setau kami bayi yang berumur 4 bulan tersebut tidak satu detik pun terlepas dari pangkuan induknya, maka dapat kami curigai kalau induk Orangutan yang kita temukan terbunuh,” jelasnya menambahkan.
Yayasan BOS menduga pelaku penembakan adalah perusahaan karena ada tiga perusahaan perkebunan kelapa sawit yang berada di sekitar lokasi penemuan bayi Orangutan tersebut. Kendati demikian pihak menyatakan kembali, belum bisa memastikan apakah perusahan sudah memenuhi tugas dan tanggungjawabnya kepada warga masyarakat disana.
Dia menginformasikan, Yayasan BOS Nyaru Menteng dengan pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Pulang Pisau sudah melakukan kerjasama untuk menjadikan Pulau Salat sebagai pulau tempat pra pelepasliaran Orangutan, dan saat ini progresnya sedang berjalan.
“Memang kebanyakan bayi yang direhabilitasi di nyaru Menteng saat ini kebanyakan berasal dari Kabupaten Pulang Pisau pasca kebakaran hutan dan kita berharap kejadian seperti ini tidak akan terjadi lagi kedepanya,” tutupnya. (Arliandie)
Editor : Raudhatul N.
{lloadposition media-right}