MENARAnews, India – Dunia kesehatan India saat ini mencatatatkan rekor yang sangat buruk, pasalnya data yang diungkapkan oleh Organisasi Kontrol AIDS National (NACO) menyebutkan sekitar 2.234 warga India tak sengaja terkinfeksi HIV setelah menjalani transfusi darah di rumah sakit dalam kurun waktu 17 bulan terakhir.
Aktivis HIV/AIDS India, Chetan Kothari mengaku sangat terkejut mendengar informasi tersebut. “Ini adalah data resmi yang disampaikan lembaga yang dikelola pemerintah, NACO. Saya yakin angka yang sesungguhnya bisa mencapai dua atau tiga kali lebih besar,” kata Kothari kepada BBC
Agar terhindar dari kecolongan, rumah sakit seharusnya terlebih dahulu melakukan pemeriksaan kondisi pendonor dan darah yang nantinya akan disumbangkan untuk mengetahui apakah ada infeksi HIV, hepatitis B/C, malaria serta penyakit menular lainnya.
Namun Kothari mengungkapkan sebagian besar rumah sakit di India tidak memiliki fasilitas pengujian. Hanya ada tiga rumah sakit swasta di kota besar seperti Mumbai yang memiliki fasilitas pengujian HIV. “Bahkan rumah sakit besar yang dikelola pemerintah tidak memiliki teknologi untuk melakukan penyaringan darah,” ujarnya.
Permasalahan ini, menurut Kothari harus segera dicari solusinya sebelum seluruh masyarakat India terancam mengalami infeksi HIV/AIDS.
Jumlah total populasi warga India yang saat terinfeksi HIV/AIDS mencapai 2,9 juta jiwa. Jumlah warga yang terinfeksi HIV/AIDS karena transfusi darah di rumah sakit menempati posisi pertama terbanyak. Berdasarkan wilayah, berikut ini jumlah kasus orang terinfeksi HIV/AIDS karena transfusi darah
- Negara bagian Uttar Pradesh 361 kasus
- Negara bagian barat Gujarat 292 kasus
- Maharashtra 276 kasus
- New Delhi 264 kasus
(ADF)
{loadposition media-right}