MENARAnews, Pangkalan Bun (Kalteng) – Memasuki Musim Kemarau yang menjadi ladang subur bagi aksi pembakaran lahan dan hutan (Karlahut), BPBD Kab. Kotawaringin Barat (Kobar) masih belum juga memulai pembangunan sumur bor guna memadamkan api. Padahal program tersebut telah dicanangkan oleh Pemprov. Kalimantan Tengah (Kalteng) sejak Bulan Mei silam.
Menurut Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kab. Kobar, Aldrin, alasan utama mengapa pembangunan sumur bor di Kab. Kobar masih belum dilaksanakan ialah karena tidak ada anggaran untuk membangun sumur bor tersebut.
“Tidak anggaran, baik dari APBN, APBD Prov. Kalteng, maupun APBD Kab. Kobar”, terangnya ketika ditemui Tim MENARAnews di kantornya (13/06/2016).
Oleh karena itu, pihaknya masih menunggu kemungkinan perubahan anggaran di era Pemerintahan SOHIB.
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa jika nantinya terdapat anggaran untuk pembangunan sumur bor, maka pihaknya berencana akan melakukan studi banding terlebih dahulu kepada Pemkab. Pulang Pisau.
“Karena Pulpis telah terlebih dahulu membangun sumur bor untuk antisipasi Karlahut sehingga mengetahui persyaratan dan ketentuan untuk membangun sumur bor.” sambungnya.
Namun demikian, BPBD Kab. Kobar mengaku telah melakukan beragam upaya untuk mengantisipasi bencana Karlahut, seperti meningkatkan koordinasi dengan TNI/Polri dan Manggala Ani agar mampu meredam hotspot yang muncul.
“Kami juga aktif berkoordinasi dengan seluruh kecamatan dan PBS agar langsung melaporkan apabila muncul titik-tik hotspot karena jika mengandalkan citra satelit saja terkadang tidak akurat.”tutupnya. (Rizky)
Editor : Raudhatul N.
{loadposition media-right}