MENARAnews, London – Dampak negatif keluarnya Inggris dari Uni Eropa membuat sebagian warga Inggris pendukung kubu Brexit menyesali perbuatannya. Mereka tidak menyangka bahwa keputusan itu membawa dampak yang begitu besar. Sebagian dari mereka juga mengaku merasa tertipu dengan informasi yang disampaikan oleh pendukung Brexit pada saat kampanye.
Seorang warga Inggris, Mandy Suthi mengatakan dirinya dan keluarga menyesal setelah melihat akibat keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Ia menyatakan, jika diberi kesempatan kedua, ia akan mengambil pilihan yang berbeda.
“Saat ini fakta-fakta mulai bermunculan dan membuat mata kami terbuka,” kata Mandy seperti dilansir Telegraph, Sabtu, (25/06/2016). “Saya akan memilih tetap bergabung dengan UE, jika saya diberi kesempatan untuk memberikan suara lagi,” tambahnya.
Adam, warga Inggris dari Manchester mengaku terkejut dengan hasil referendum. Ia juga mengaku menyesal karena Ingrris harus keluar dari UE. Saat pelaksanaan referendum, ia memilih keluar dari UE karena merasa suaranya tidak akan banyak berpengaruh pada hasil referendum.
“Saya tidak menyangka kami akan benar-benar keluar dari UE. Saya tidak pernah berpikir ini akan terjadi. Saya merasa yakin suara saya tidak berpengaruh, karena saya mengira kami akan tetap berada di UE,” ujarnya.
Adam juga mengaku terkejut karena hasil referendum ini mengakibatkan terjadinya pengunduruan diri PM David Cameron. Pengunduran ini menurutnya merupakan sesuatu yang mengkhawatirkan.
“Sejujurnya saya merasa terkejut dengan pengunduran diri David Cameron. Saya memprediksikan akan terjadi periode ketidakpastian dalam beberapa bulan dan kemungkinan akan semakin buruk. Hal ini membuat saya khawatir,” ungkapnya.
Sementara itu, warga Inggris lainnya yang memilih keluar dari UE, Daniel Roche menyatakan bahwa ia merasa tertipu dengan informasi yang disampaikan oleh para pendukung Brexit, bahwa sebagian besar anggaran pemerintah Inggris disetorkan ke UE setiap pekannya.
Mereka beranggapan bahwa keluarnya Inggris dari Uni Eropa akan menjadi solusi atas beberapa permasalahan, seperti imigran dan membuat harga bahan bakar mengalami penurunan.
“Kampanye para pendukung Brexit itu membuat kami percaya bahwa sebagian besar uang yang tidak dialokasikan untuk UE akan disalurkan ke NHS (Lembaga Kesehatan Nasional Inggris). Namun ternyata pimpinan Partai Independen, Nigel Farage menyatakan bahwa hal itu tidak benara,” kata Roche yang ingin merubah keputusannya
Mengingat banyaknya pemilih yang ingin merubah keputusannya, pada Jumat, (24/06/2016) waktu setempat, warga Inggris menyerukan sebuah petisi kepada parlemen Inggris untuk kembali menyelenggarakan referendum dengan alasan hasil referendum sebelumnya tidak ada suara yang mencapai 60 persen.
Hingga Jumat malam waktu setempat, 160 ribu orang telah menandatangani petis ini. Hal ini membuat warga Inggris berharap parlemen bisa mempertimbangkannya. (ADF)