MENARAnews, Pandeglang (Banten) – Bulan Suci Ramadan telah memasuki hari ke-4, banyak terjadi dinamika yang begitu signifikan terutama pada polemik tingginya harga daging sapi di beberapa daerah. Tak ketinggalan, di Kabupaten Pandeglang pun ikut merasakan kenaikan harga daging sapi, kenaikan berada dikisaran 10 % per kilogram. Kendati demikian, Diskoperindagpas Kabupaten Pandeglang tidak tinggal diam, berbagai upaya dilakukan untuk menstabilkan harga.
“Sehari sebelum memasuk bulan puasa, terjadi kenaikan harga daging sekitar 10%, dari harga awal 110 ribu per kilogram menjadi 120 ribu per kilogram. Namun, saat ini sudah kembali normal lagi dengan kisaran harga sekitar 110 ribu per kilogram,” jelas Kasi Perdagangan dan Promosi Diskoperindagpas Kabupaten Pandeglang Yuhana saat ditemui Wartawan MENARAnews di ruangannya. (09/06/2016)
Yuhana melanjutkan, untuk sementata ini belum ada tindakan uji lab dalam rangka menentukan layak tidaknya daging yang beredar dipasaran karena pada dasarnya hal itu bukan bagian kinerja kami sebagai Diskoperindagpas, kami hanya melakukan survei harga, produk, dan makanan yang beredar.
Ia menambahkan, dalam rangka mencegah beredarnya barang atau makanan yang layak atau tidak layak dikonsumsi, pihaknya akan terus melakukan survei barang atau makanan yang beredar secara keseluruhan.
“Jadi, yang kita survei tidak hanya daging, tetapi kami juga survei yang lainnya seperti merek, label, kemasan yang rusak dan lain-lain,” tukasnya.
Selain itu, lanjut Yuhana, pihaknya akan melakukan OP (oprasi pasar) dengan fokus pada harga barang saja dan lebih cenderung untuk menstabilkan harga-harga barang yang beredar di setiap pasar. (NZ_Kant)
Editor: Irdan
{loadposition media-right}