MENARAnews, Kota Jambi – Di awal bulan ramadhan, Jambi masih mengalami pemadaman listrik bergilir akibat krisis listrik yang belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Ketersediaan pasokan listrik di Prov. Jambi belum mampu memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat di Prov. Jambi. “Berdasarkan data yang telah dikonversi, defisit listrik secara keseluruhan sekitar 109 MW, atau setara dengan sekitar 11 persen dari total kebutuhan masyarakat”, terang Kepala Dinas ESDM Prov. Jambi, Ir. Gamal Husin (6/6/2016).
Saat ini pembangkit listrik Prov. Jambi secara teori mampu menghasilkan 368 MW, namun realitanya hanya menghasilkan 268 MW. “Ya, secara teori sih sekitar 368 MW, tapi kan kenyataannya banyak kendala, jadi maksimal cuma bisa hasilkan 268 MW. Otomatis masih kurang 100 MW lagi, jadi untuk mengatasi kekurangan salah satu caranya dengan melakukan pemadaman listrik bergilir,” tambahnya.
Sejauh ini, pihak Dinas ESDM sudah melaksanakan tupoksinya secara maksimal yakni mengekspos energi yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik, dan memberikan masukan serta saran untuk pempus agar segera merealisasikan pembangunan pembangkit listrik tambahan.
“Dinas ESDM Prov Jambi dan Pemprov sudah berkali-kali mengirimkan surat rekomendasi ke Kementerian dan PLN agar segera membangun pembangkit listrik tambahan. Tapi sampai sekarang, belum ada kabar beritanya. Salah satunya ya pembangunan PLTU Tebo, saya juga belum mendengar kelanjutan pembangunannya, jelas Gamal Husin.
Terkait pembangunan PLTU di Tebo, pihaknya melalui Pemprov sudah mendorong Kementerian ESDM dan PLN untuk segera merealisasikan pembangunan, namun hingga saat ini belum ada tindak lanjut. Pemda mengharapkan pada tahun 2017 kebutuhan energi listrik di Jambi sudah dapat teratasi sehingga pemadaman listrik di Jambi dapat di kurangi. (DU)
{loadposition media-right}