MENARAnews, Palembang (Sumsel) – Berdasarkan kalender Kamtibmas Polda Sumsel, menjelang arus mudik dan lebaran Idul Fitri terjadi trend peningkatkan aksi kejahatan C3 (curat, curas, dan curanmor) termasuk begal motor.
Dari itulah Kapolda Sumsel Irjen Pol Djoko Prastowo menegaskan, jika anggotanya tak segan-segan memberikan tindakan tegas dengan menembak di tempat terhadap pelaku kejahatan yang membahayakan masyarakat.
“Dalam pengamanan arus mudik dan lebaran ini, kita tak mesti menurunkan penembak jitu. Sebab, anggota saya kalau nembak semuanya sudah jitu jadi jika ada penjahat yang membahayakan dan melawan, sudah, ditembak saja ditempat. Pasti jika ditembak kena itu kaki si penjahatnya, anggota saya kan semuanya penembak jitu,” kata Kapolda.
Masih dikatakan Kapolda, pengamanan arus mudik lebaran dan Hari Raya Idul Fitri dengan sandi Operasi Ramadniya 2016 dimulai tanggal 30 Juni 2016 hingga 15 Juli 2016. Dimana dalam pengamanan ini untuk semua personel kepolisian di Polda Sumsel dan jajaran tidak ada yang cuti.
“Jadi walaupun lebaran semua anggota tidak boleh ada yang libur, tidak ada yang cuti. Saya saja selaku Kapolda Sumsel terus stanby selama operasi pengamanan lebaran ini selesai,” ungkapnya.
Lanjut Kapolda, terkait peningkatan aksi kejahatan C3 jelang lebaran, dirinya telah mengintruksikan seluruh jajaran mulai dari Polres, Polresta hingga ke Polsek-Polsek yang ada di Sumsel untuk meningkatkan kegiatan patroli dan razia.
“Sedangkan untuk wilayah yang dinilai rawan aksi kejahatan setiap Polsek dan Polres serta Polresta sudah saya tekankan agar di lokasi yang rawan tersebut ditingkatkan kegiatan patroli. Ini dilakukan untuk mempersempit ruang gerak pelaku kejahatan,” tutup Kapolda. (SI)
{loadposition media-right}