MENARAnews, Jambi – Perkembangan kasus penanganan PETI di Kab. Merangin dengan barang bukti emas seberat 2,3 kg masih dalam proses pemeriksaaan oleh Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Hambi. Berdasarkan hasil uji laboratorium, emas dari PETI Kab. Merangin tersebut mengandung kadar emas mencapai 95,8 persen atau 23 karat.
Kasubbid Penmas Bidang Humas Polda Jambi, Kompol Wirmanto mengatakan, setelah menerima hasil uji laboratorium, penyidik kembali meminta keterangan dari saksi ahli pertambangan terkait izin dari pengolahan emas tersebut.
“Penyidik meminta keterangan dari pihak ESDM Provinsi Jambi. Selanjutnya, hasil uji labnya kalau dipersentasekan itu kadar emasnya mencapai 95,8 persen atau 23 karat ” ujar Wirmanto, Selasa (14/6/2016).
Perbuatan ketiga pelaku, dinyatakan saksi ahli sebagai kegiatan tanpa ada izin pengolahan dan pemprosesan emas. Sehingga, emas yang didapatkan dinyatakan sebagai emas hasil penambangan ilegal.
Hasil 2,3 kg emas ilegal tersebut diamankan dari dua lokasi berbeda di Kabupaten Merangin. Lokasi pertama di toko Emas yang berlokasi di Desa Sungai Ulak, Kecamatan Nalo Tantan, Kabupaten Merangin. Berikutnya di rumah M Zen di Lorong Kampar, Kelurahan Pematang Kandis, Kecamatan Bangko.
“Pelaku dikenai sanksi sesuai dengan UU No. 4 Tahun 2009 tentang Minerba, pasal 161 dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara dan denda sebesar Rp 10 Miliar,” tambahnya.
Terkait 1,8 Kg emas yang diamankan dari PETI Sarolangun, penyidik juga telah melakukan uji laboratorium kandungan emas tersebut.
Dalam waktu dekat penyidik juga akan melakukan pemanggilan saksi khusus terkait tersangka yang diamankan di Kabupaten Sarolangun dengan 3 tersangka berikut barang bukti 1,8 Kg emas.
Untuk kasus 1,8 Kg emas ilegal dari Sarolangun yang senilai Rp 2,1 miliar dengan tersangka Ferdiansyah, Wendi, dan Yogi diamankan di Suka Sari, Kecamatan Sarolangun, Kabupaten Sarolangun. (DU)
{loadposition media-right}