MENARAnews, Palangka Raya (Kalteng) – Selama ini kita sering menemukan data pemilih ganda pada saat Pemilihan Kepala Daerah atau Presiden, dan hal tersebut selalu menyalahkan Dinas Kependudukan di suatu daerah.
Salah satunya Kota Palangka Raya, namun dengan keterangan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) kita memperoleh duduk permasalahan yang sebenarnya. Faktor utamanya adalah kurangnya antusias warga untuk melaporkan anggotanya yang meninggal sehingga datanya masih tersimpan.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan sipil Kota Palangka Raya, Zulhikmah Ravie, mengatakan untuk mengoptimalkan pendataan penduduk pihaknya sudah melakukan pembuatan akta kematian dengan system jemput bola.
“Pembuatan akta kematian kami sudah melakukan jemput bola, jadi warga sekitar atau masyarakat terutama RT harus melaporkan warganya yang meninggal kepada kami maka kami akan datang,” ujarnya saat dikonfirmasi diruangannya, Jumat (17/6/2016).
Lanjutnya, beda dengan akta kelahiran, sebab bila akta kelahiran pasti akan dicari oleh masyarakat, namun bila akta kematian dianggap tidak penting, tetapi itu salah pasalnya saat ini sesuai dengan instruksi walikota setiap transaksi perbankan, seperti asuransi, BPN dan BPJS harus melampirkan akta kematian bukan surat keterangan.
“Sering terjadi kesalahan dalam penghitungan jumlah pemilih aktif dalam Pilkada itu sebenarnya karena masyarakat tidak melaporkan apabila ada anggota keluarganya sudah meninggal, sehingga data base kami masih ada,” tukasnya.
Dia juga menyentil bahwa dalam hal ini peranan ketua RT/RW sangat lah penting, karena sudah jelas tertera dalam Undang-Undang no 23 yang mengatur kewajiban RT/RW untuk melaporkan warganya yang meninggal.
“Dalam hal ini kita bisa kok menyalahkan RT/RW yang tidak melaporkan warganya, sehingga buntutnya data kependudukan tidak akurat dan tidak valid, namun kesadaran masyarakat sendiri pun sangat penting,” tegasnya.
Selaku pemerintah pihkanya menghimbau kepada masyarakat, khususnya kota Palangka Raya untuk bias taat dan patuh, sehingga dampak baiknya pun akan dirasakan masyarakat itu sendiri kedepannya.
“Saya mengharapkan masyarakat bias melaporkan dan kepada RT atau RW bias melaporkan warganya apabila ada yang meninggal sehingga data kependudukan bisa akurat,” harap Zulhikmah.(Agus Fataroni)
Editor : Raudhatul N.
{loadposition media-right}