MENARAnews, Kota Jambi – Aktivitas perkebunan sawit di Ds. Kehidupan Baru Kec. Muara Tembesi, Kab. Batanghari, Jambi terkendala infrastruktur jalan produksi perkebunan yang hingga kini masih berupa jalan tanah. “Saat musim hujan, jalanan berlumpur jadi untuk jalan saja sudah susah”, keluh Ketua Koperasi Unit Desa, Ds. Kehidupan Baru, Kec. Muara Tembesi, Kab. Batanghari, Jambi. (7/6/2016)
Kondisi jalan produksi di perkebunan kelapa sawit Desa Kehidupan Baru hingga kini belum diaspal, hanya berupa jalan tanah yang apabila dimusim hujan, jalan menjadi berlumpur. Sehingga kondisi tersebut menghambat arus distribusi kelapa sawit dari sentra produksi.
Masyarakat sudah melaporkan kondisi tersebut kepada Pemkab sejak tahun 2009, namun hingga kini belum ada tindak lanjut dari pemerintah daerah setempat. Bupati Batanghari yang sekarang pun sudah menjanjikan adanya perbaikan jalan produksi perkebunan, namun hingga saat ini tidak ada realisasi apapun. “Ya gimana lagi, kami sudah melaporkan permasalahan jalan ini berkali-kali, tapi ndak ada tanggapan. Bupati juga, kemarin janjinya mau perbaiki jalan, setelah dipilih dan jadi, malah lupa,” tambahnya.
Minimnya infrastruktur jalan produksi perkebunan ini selain menghambat arus distribusi juga merugikan para petani sawit, mengingat proses distribusi membutuhkan biaya yang lebih besar pada saat musim hujan karena jalanan licin. Sedangkan harga sawit saat ini sedang mengalami penurunan. Harga sawit usia tanam TBS 8 tahun, sebelumnya Rp 1.895, namun sekarang mengalami penurunan menjadi Rp 1.803/kg. (DU)