MENARAnews, Palembang (Sumsel) – Sebanyak 2.140 personel kepolisian Polda Sumsel dan jajaran dikerahkan dalam pengaman lebaran Idul Fitri 1437 H di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol R Djarod Padakova, Rabu (29/6) mengatakan, 2.140 personel kepolisian tersebut terdiri dari aparat kepolisian yang ada di 15 Polres dan Polresta di jajaran serta ditambah personel kepolisian dari Polda Sumsel.
“Jadi dalam pengamanan lebaran ini kita menurunkan kekuatan penuh yakni, 2/3 kekuatan untuk melakukan pengamanan lebaran mulai dari arus mudik hingga arus pulang mudik mendatang,” kata Djarod.
Masih dikatakan Djarod, pengamanan lebaran dengan sandi Operasi Ramadniya 2016 serentak akan dimulai tanggal 30 Juni 2016 hingga 15 Juli 2016.
“Nanti tanggal 30 Juli dilakukan gelar pasukannya. Tujuan gelar pasukan ini, untuk mengecek kesiapan seluruh personel serta armada yang akan diturunkan dalam pengamanan lebaran,” ungkapnya.
Lanjut Djarod, dalam pola pengamanan, ribuan personel kepolisian yang diturunkan akan dibagi menjadi pengamanan tertutup dan terbuka.
“Untuk pengamanan terbuka kita akan menempatkan personel berseragam dinas dititik-titik yang telah ditentukan serta di 35 tenda Pos Pengamanan (PAM) di wilayah Sumsel. Sedangkan untuk pengamanan tertutup petugas berseragam preman dari Satreskrim, Reserse Brimob, Inteligen disebar di lapangan,” ungkapnya.
Selain itu, kata Djarod, personel bersenjata lengkap dari Berimob Polda Sumsel serta Tim Pejinak Bom (Jibom) tak luput diturunkan Polda Sumsel untuk mengantisipasi aksi teror di wilayah Sumsel.
“Untuk sasaran pengamanan dalam operasi ini, selain jalan lintas yang menjadi jalur arus mudik di Sumsel. Kita juga mengamankan, teriminal, bandara, stasius kereta api, tempat-tempat ibadah, tempat wisata, serta tempat yang menjadi titik kumpul masyarakat,” tutup Djarod. (SI)
{loadposition media-right}