MENARAnews, Medan (Sumut) – Polresta Medan menggelar pra rekonstruksi kasus pembunuhan Dosen Umsu Dra. Nuraini yang dilakukan oleh mahasiswanya sendiri Roymardo Sah Siregar. Pra rekonstruksi digelar di gedung Sat Reskrim Polresta Medan, Selasa (10/5/2016) sore.
Dalam pra rekonstruksi ada 29 adegan yang diperagakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban. Dalam adegan tersebut pelaku mengambil pisau, martil dan topi dari dalam jok sepeda motornya. Semua alat sudah dipersiapkan pelaku sebelum berangkat ke kampus.
Setelah itu, pelaku menunggu korban didepan ruang dosen. Melihat korban kelur dari ruang dosen, pelaku kemudian membuntuti korban ke kamar mandi wanita di gedung FKIP UMSU.
Saat korban masuk ke kamar mandi, pelaku menunggu korban didepan pintu kamar mandi dan mengambil pisau dari saku kiri. Setelah korban keluar, pelaku langsung masuk ke kamar mandi dan menikam ke arah leher. Meski korban sempat menangkis pisau tetap menghujam di leher korban.
Beberapa kali tikaman, korban belum jatuh kelantai. Setelah enam kali tikaman di arah leher, korban mulai tak seimbang. Pelaku juga menikam korban dibagian kening. setelah menikam korban sebanyak 10 kali, barulah Nuraini jatuh ke lantai.
Melihat Korban terjatuh, pelaku langsung melarikan diri setelah sebelumnya dilihat oleh Syarif, saksi penjaga kampus. Pelaku melarikan diri ke kamar mandi Fakultas Ekonomi. Pelaku yang terjebak sempat menjadi bulan-bulanan mahasiswa.
Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Aldi Subartono menjelaskan, Pra rekonstruksi digelar untuk mengetahui gambaran tentang kasus pembunuhan yang terjadi dua mei lagi.
“Kami rangkum hari ini, sehingga ada gambaran bagi kami penyidik untuk menyempurnakan berkas penyidikan. Sehingga nantinya berkas akan kita limpahkan ke Jaksa Penuntut Umum,” katanya.
Dari hasil pra rekonstruksi yang dilaksanakan, lanjut Aldi, Pelaku sudah merencanakan pembunuhan sejak berangkat dari rumah kos.
“Menurut keterangan tersangka, saat dia bangun tidur, terlintas di benaknya untuk melakukan pembunuhan kepada korban,” terangnya.
selama melakukan adegan pra rekonstruksi, Roymardo (pelaku) hanya mampu tertunduk. Sesekali ia menatap kamera awak media dengan wajah lugunya. Ketika ditanya penyesalan karena sudah membunuh dosennya sendiri, Roymardo hanya menganggukkan kepala.
Sementara itu, Polresta Medan belum melakukan rekonstruksi di TKP karena masih mempertimbangkan beberapa hal. (yug)
{adselite}