MENARAnews, Sampit (Kalteng) – Menjelang Ramadan dan lebaran Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar (Disperindagsar) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengawasi ketat keluar masuknya sembako di kalangan pedagang. Dikawatirkan stok akan semakin menipis, jika ada yang ketahuan dan kedapatan menimbun sembako untuk mendapatkan keuntungan sendiri, maka akan diproses melalui jalur hukum.
Hal itu disampaikan Kepala Disperindagsar Kotim Mudjiono jika, pihaknya hingga saat ini masih terus mengawasi dan melakukan pendataan naik turunnya harga barang. Sebab barang yang dikawatirkan akan ditimbun pedagang biasanya sembako yang mengalami kenaikan harga.
“Karena semakin banyak orang yang memerlukan semakin kemungkinan harga akan naik, dilakukan antisipasi penimbunan sembako. Pelakunya bisa dipidana, dalam undang-undang perdagangan ada, ” kata Mujiono (23/05/2016).
Dalam pengawasan ketat Mujiono menerangkan, pihaknya akan mengandeng Kepolisian Resor Kotawaringin Timur dalam penegakan hukum kepada pelaku penimbun sembako.
“Hubungan kita terus jalan, dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Kita akan bekerja sama karena menyangkut tanggung jawab bersama, apabila nanti ditemukan adanya penimbunan barang untuk kepentingan pribadi sudah jelas pihak kepolisian yang akan bertindak. Pengawasan yang kita lakukan mulai dengan naik turun truk setiap hari, selain itu setiap gudang penyimpanan sembako wajib melaporkan secara berkala kepada kami,” ucapnya.
Sejauh ini, diungkapkan Mujiono masih belum ada ditemukan penimbunan sembako, akan tetapi pihaknya akan terus memantau di lapangan, dan jika menemukan akan langsung ditindak.
“Saya pikir mereka (pedagang) akan berpikir, selain itu barang juga akan bisa rusak saat penimbunan. Selain itu juga, kita antisipasi dengan Dinas Perhubungan agar arus barang dan jasa dapat lancar ketika dalam perjalanan, sebab jika terhambat maka akan mempengaruhi harga,” tutupnya. (Kontributor)
Editor : Raudathul N.