MENARAnews, Lampung – GP Ansor bersama dengan sekitar 1.000 orang massa lainnya kembali melakukan aksinya di depan Pengadilan Negeri Tanjung Karang, Kota Bandar Lampung, Selasa (31/5/2016). Aksi yang dilakukan oleh GP Ansor tersebut merupakan lanjutan dari aksinya yang dilakukan pada 26-27 Mei 2016 untuk menuntut pembebasan Cik Raden.
Cik Raden (Kasat Pol PP Kota Bandar Lampung) dituduh melakukan rekayasa penggerebekan City Spa yang diduga melakukan praktik prostitusi sehingga dirinya dijerat dengan pasal berlapis, yaitu pasal 289 KUHP jo, pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP atau pasal 335 Ayat (1) Ke-1 KUHP jo, dan pasal 55 Ayat (1) KUHP karena dia yang melakukan, menyuruh, dan turut melakukan perbuatan pidana.
GP Ansor menganggap Kasatpol PP Kota Bandar Lampung untuk dibebaskan tanpa syarat karena yang bersngkutan hanya melaksanakan Perda untuk menegakkan keadilan dalam memberantas prostitusi di Kota Bandar Lampung.
Berikut tuntutan massa dalam aksi unjuk rasa di Kantor Pengadilan Negeri Tanjung Karang :
- Bebaskan Kaban Pol PP Kota Bandar Lampung sekarang juga, karena dia bukan pencuri, koruptor, Bandar narkoba, teroris ataupun penjahat.
- GP Ansor Kota Bandar Lampung siap menjamin Cik Raden sebagai tahanan kota sampai ada keputusan hukum tetap.
- GP Ansor Kota Bandar Lampung meminta kepada penegak hukum untuk bersikap Arif dalam melihat permasalahan ini.
- GP Ansor Kota Bandar Lampung siap dan akan mengawal permasalahan ini sampai selesai, sampai keadilan di dapatkan oleh Cik Raden.
- Jangan ada kriminalisasi terhadap Pol PP Kota Bandar Lampung, Kaban Pol PP Kota Bandar Lampung hanya menjalankan Perda Kota Bandar Lampung.
- Lawan ketidakadilan dan tegakkan hukum setegak – tegaknya.
- Jangan sampai hal ini menjadi sejarah seorang penegak Perda mendapat imbas oleh oknum yang akan melemahkan Perda, Perda harus selalu ditegakkan jangan sampai Perda di kangkangi oleh oknum yang akan melemahkan Perda.
- Sesama penegak hukum jangan mau di adu domba.(RZ)
{loadposition media-right}