MENARAnews, Ambon (Maluku) – Kepala PLN Cabang (Area Ambon), Huslan Huzain memainkan modus tarik ulur bagi kalangan dunia usaha yang butuh layanan aliran listrik.
Direktur PT Pacific Dok Maluku, Alfred Betaubun menjadi pihak yang sangat dirugikan. Keperluan aliran listrik untuk galangan dok milik Betaubun di Hative Besar Kecamatan Teluk Ambon, sampai saat ini terhambat. Padahal, untuk menjadi pelanggan PLN, PT Pacific Dok Maluku sudah mengajukan surat sejak tanggal 16 Maret 2015 dengan Nomor 02/A-PDM/III/2016 bernomor regestrasi 4113011008062.
Selama berproses, pihak Betaubun juga sudah membayar biaya adminitarasi sebesar Rp 223.404.000. Ini dilakukan Senin (9/5). Biaya dimaksud sesuai permintaan daya 197.000 VA.
Saat rencana pemasangan ooleh pihak vendor resmi PLN, Sabtu (14/5), tiba-tiba melalui komunikasi HT, Huslan Huzain secara sepihak membatalkan.
Petugas yang sudah beerada di lapangan terpaksa kecewa berat dengan ulah Huslan Huzain sebagai manager area Ambon. Permintaan pemadaman sementara waktu selama dua jam di wilayah Laha untuk kepentingn penggalian dan pemasangan –, pemindahan tiang pun batal.
“Sangat, sangat mengecekawan kami karena cara-cara ini mengganggu rencana kerja selanjutnya,” ucap salah satu petugas di lapangan.
Bersama beberapa petugas lain di lapangan mereka berharap ulah Huslan Huzain ini mendapat perhatian serius dari Manager Wilayah PT PLN Persero Wilayah XII Maluku dan Maluku Utara, Indradi Setyawan.
Sementara itu Daniel Pattiasian Wakil Ketua KNPI Maluku saat ditemui menaranews di gedung KNPI menyamapaikan bahwa apa yang dilakukan oleh kepala PLN Cabang Ambon Huslan Huzein tidak tidan di benrakan dan juga proses kinerjaya tidak menjalankan tanggung jawabnya selama ini dengan mengecewakan masyarakat Kota ambon dengan pemadaman listrik sepihak tampa informasikan kepada masyrakat Kota Ambon.
“Maka untuk kepala PLN Cabang Ambon Huslan Huzein harus dicopot dari jabatanya seebagi kpala PLN, karena Huslan Huzien memakai jabatanya untuk membatasi pengusaha untuk melakukan investasi di kota Ambon,” tegasnya. (RM)