MENARAnews, Palangka Raya (Kalteng)– Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kalteng diprediksi mengalami peningkatan. Berdasarkan data kasus yang tercatat dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng mencatat dari Januari hingga April 2016 jumlah penderita demam berdarah di Kalteng sudah mencapai 1.098 penderita. Sementara pada Tahun 2015 Januari hingga Desember sekitar 1.506 penderita.
Kepala Bidang Bina Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan (Dinskes) Provinsi Kalteng, Dr Endang SL Narang, M kes, Selasa (04/04/2016), mengatakan dalam menanggulangi penyakit yang disebabkan oleh Nyamuk Aedes aegypti Dinkes Kalteng melakukan upaya pengasapan (Fogging) untuk membatasi penyebaran dan penularannya.
“Untuk upaya pencegahannya kami sudah mulai mencoba memberdayakan masyarakat dengan ada program Satu Rumah Satu Jumantik (Juru Pemantau Jentik, red). Sosialisasinya melalui sekolah-sekolah. Kami mengumpulkan siswa-siswi pemantau jentik atau Sismantik untuk mengatami jentik-jentik baik di sekolah maupun di rumah,” kata Dr Endang.
Rita, Pengelola Program dari Dinkes Kalteng menambahkan, selain sosialisasi cara pencegahan nyamuk demam berdarah ini, juga dilakukan sosialiasasi ke beberapa Puskesmas dan Posyandu di tingkat kecamatan dan keluarahan untuk dilanjutkan kepada masyarakat. Selain itu, Dinkes juga sudah membuat spanduk himbauan untuk mewaspadai DBD.
“Dari Dinas Kesehatan juga membantu dalam hal logistiknya untuk pengendalian teksturnya berupa infestisida dengan beberapa prostap petugas kita untuk beberapa di kabupaten/kota,” ujarnya.
Selain itu untuk kasus DBD dari segi usia paling rentan ditemukan menyerang anak-anak dari umur 5 sampai dengan 14 tahun sebanyak 31 persen dibandingkan dengan seluruh golongan umur. Dikatakan untuk penularan nyamuk Aides Aegepti itu aktifnya pada siang hari baik itu pagi dan sore hari.
“Diharapkan kepada masyarakat untuk pencegahan juga dilakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSM) karena PSM adalah harga mati untuk pencegahan DBD,” imbaunya.
Penyakit demam berdarah ini ditandai dengan panas tinggi yang mendadak disertai dengan kebocoran dan pendarahan yang dapat mengakibatkan kematian serta menimbulkan wabah.
Untuk memberantas penyakit ini diperlukan pembinaan peran serta masyarakat dalam memberantas nyamuk penularnya dengan cara 3M yaitu, menguras tempat penampungan air, menutup, dan mengubur, menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air.
Terinformasi jumlah penderita DBD per kabupaten/kota sebagai berikut Sukamara 12 orang, Lamandau 8 orang, Kotawaringin Barat 200 orang, Seruyan 56 orang, Kotariwaringin Timur 46 orang dan meninggal 1 orang, Katingan 12 orang, Palangka Raya 120 orang meninggal 2 orang, Gunung Mas 11 orang meninggal 2 orang, Pulang Pisau 146 orang, Barito Timur 72 orang, Barito Selatan 33 orang, Barito Utara 110 orang meninggal 4 orang, Murung Raya 70 orang. (Marlianti)
Editor : Rauhdatul N.