MENARAnews, Palangka Raya (Kalteng) – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Palangka Raya melakukan aksi unjuk rasa, Selasa (10/05/2016) di Bundaran Besar Palangka Raya menuntut agar Saut Situmorang diproses secara hukum. Pasalnya Saut sempat menyatakan hal yang dinilai menjelekan organisasi HMI.
Tidak hanya itu, massa juga menuntut Saut mengklarifikasi pernyataanya secara terbuka di ruang publik dan meminta maaf secara resmi baik secara lisan atau tulisan di media nasional.
Pantauan MENARAnews di lapangan masa membawa spanduk bertuliskan “LK-1 HMI bukan pencetak Koruptor”, ” LK-1 bukan penghasil Korupsi”, bahkan “#LK-1 Kan Saud” dan “Pak Saut Belajar Sejarah lagi” menggambarkan kekecewaan terhadap peryataan yang disampaikan seorang publik figur.
Sejumlah mahasiswa dalam orasinya meminta agar Saut turun dari jabatanya sebagai Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bahkan salah seorang mahasiswa mengancam jika Saut datang Kalteng HMI Palangka Raya akan mengajukan sebilah mandau.
Koordinator aksi Dody saat diwawancarai mengatakan aksi ini merupakan bentuk kecaman terhadap peryataan Saut Situmorang seperti yang dikutip ‘Mereka orang-orang cerdas ketika mahasiswa, kalau di HMI LK-1, tapi ketika menjadi pejabat mereka korup dan sangat kejam’.
“Ini aksi damai yang dilakukan oleh HMI Cabang Palangka Raya. HMI pusat sudah melaporkan pak Saut ke pihak kepolisian. kalau kita disini kita masih mengkaji kembali” ujar Dody.
Terkait adanya aksi lanjutan, dia menyampaikan, untuk saat ini masih belum tahu. Sementara terkait adanya aksi unjuk rasa yang sempat terjadi ricuh di Gedung KPK kemarin menurutnya hal tersebut merupakan upaya oknum untuk melakukan provokasi.
Dia menyampaikan kembali saat ini pihak HMI Kalteng masih melakukan sejumlah kajian terkait pernyataan Saut yang terindikasi melanggar hukum.
“Jadi kita memang belum melaporkan pak Saut ke pihak Kepolisian Daerah Kalteng dan ahli hukum HMI sendiri sudah melakukan sejumlah kajian persoalan hukumnya,” tukasnya kembali.
Di sisi lain, juru bicara HMI Cabang Palangka Raya Zainuri mengatakan sejarah besar bangsa Indonesia tidak lepas dari peran HMI sejak kelahirannya pada tanggal 5 Februari 1947, HMI sudah menyatakan sikap untuk memegang teguh komitmen keumatan dan kebangsaan.
“HMI selalu hadir pada setiap perjalanan bangsa mulai dari Indonesia mempertanyakan kemerdekaan Republik Indonesia melawan PKI hingga tumbuhnya orde baru serta lahirnya reformasi. Kontribusi HMI terhadap bangsa Indonesia tidak hanya gerakan-gerakan ekstra parlemen, namun juga memberikan pengabdian terhadap bangsa Indonesia dengan mendistribusikan kader-kader terbaiknya,” ujar Zainuri.
Dia juga meyanyangkan jika seorang pejabat publik seperti pak Saut Situmorang yang tidak mengerti sejarah panjang perjalanan dan pengabdian HMI terhadap pembangunan bangsa. untuk itu katanya, Saut kembali belajar sejarah tentang Republik Indonesia dan sejarah pergerakan kemahasiswaan kepemudaan.
Pihaknya juga menilai peryataan tersebut sangatlah tendensius terhadap HMI, terlebih lagi peryataan tersebut dilontarkan didepan media massa dimana seluruh masyarakat Indonesia dapat melihat dan mendengar secara langsung sehingga peryataan tersebut dapat merugikan dan mendiskreditkan organisasi HMI.
“Untuk itu kami mengecam keras peryataan tersebut dan kami menganggap peryataan tersebut tidak pantas disampaikan oleh seorang pemimpin KPK, untuk itu kami minta dewan penasehat, Komite Etik KPK dan Komisi III DPR RI untuk meninjau kembali kelayakan dan integritas Saut sebagai pimpinan KPK,” tutupnya. (Arliandie)
Editor : Raudhatul N.
{adselite}
Â