MENARAnews, Ambon (Maluku) – Jaksa Agung Muhammad Prasetyo hadiri kegiatan Seminar Nasional yang dilakasanakan di Universitas Pattimura (Unpatti.red) dengan tema “Senergitas Penegakan Hukum di Negara Maritim”.
Jaksa Agung Muhammad Prasetyo kepada menaranews (31/5) pada jumpa pers menyampaikan bahwa kehadirannya di kota Ambon adalah untuk menghadiri seminar nasional di kampus Unpatti, yang dianggapnya sangat strategis dan tepat untuk dilaksanakan di masa kini.
“Seminar ini akam membahas masalah kerja sama dan senergitas antara aparat penegak hukum di negara maritim seperti Indonesia ini. Saya sampaikan bahwa Indonesia adalah negara kepulauan dan memiliki lebih dari 17.000 pulau-pulau dan 70% dari wilayah kita adalah laut,” jelasnya.
“Tanah kita hanya 30% sedangkan laut 70%, tentunya ini menjadi perhatian kita. Kita semua tau bahwa laut yang memiliki air yang melimpah, tetapi didalamnya tergandung aset kekayaan yang sangat luar biasa seringkali selama ini kurang kita sadari,” ujarnya lebih lanjut.
Sementara lautan dan potensi yang didalamnya kita maksimalkan eksploitasinya tentunya akan merupakan penyumbang terbesar dari upaya kita untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan bangsa ini.
Dirinya menyampaikan bahwa seiring dalam pemberitaan terkapal-kapal asing yang mencuri ikan negara lain dan masuk ke wilaya perairan kita, maka kita sudah melakukan satu sikap dan tindakan yang tegas terhadap mereka, saya merasa itu masi kurang dalam artian kita harus selalu menjaga kelangsungan mengamankan laut kita. Bukan saja berbicara menjaga kekayaan laut kita tetapi kita juga menjaga kedaulatan negara kita.
Dengan disana sangat diperlukan menjadi satu kenescayaan dimana aparat penegak hukum di dukung oleh semua pihak, untuk menegakkan hukum dengan baik dan benar. Ini salasatu dari melakukan seminar ini dan semianar ini sangat srategis.
“Proses kelanjutan dari kegiatan ini akan pendatanganan MoU antara kejaksaan tinggi Maluku dengan fakultas hukum unpatti, ini bukan yang pertama yang kita selengarakan tetapi kerja sama ini suda lama dilakukan dan sekarang tentunya dilakukan pembaharuan-pembaharuan,” ungkapanya
Jaksa Agung Muhammad Prasetyo sangat berharap dan berdoa agar alumni Fakultas Hukum Unpatti akan masuk menjadi jaksa dan menjadi jaksa agung suatu saat nanti. Kerja sama ini tentunya diharapkan akan ada saling interaksi antara kejaksaan tinggi dan jajarannya selaku aparat hukum dengan civitas akademika unpatti.
Sementara itu di tempat yang sama, Rektor Unpatti Martinus Sapteno menyampaikan penegasan bahwa Maluku adalah wilayah kepulauan yang akan rawan terhadap tindak kejahatan kemaritian dan transnational crime. Ancaman tersbeut datang karena potensi SDA Maluku berada di laut, seperti migas dan biota lautnya.
“Oleh karena itu jumlah yang segitu banyak,dan pasti akan ada penggesren kepentingan di wilayah kepulauan ini otomatis kejahatan itu akan muncul dimana-mana, maka apa yang dilakukan saat ini baik secara teoritis maupun praktis untuk bagaimana berupaya menayampaikna pikaran-pikiran dalam upaya pencegahan itu,” ujarnya
”Senergitas yang dimaksud adalah bukan sekedar polisi jaksa dengan hakim tetapi perguruan tinggi juga punya tanggung jawab untuk menyampaikan pikiran-pikiran terkait dengan hal yang dimaksud. Senergitas ini dibangun dalam rangka memecahkan persoalan-persoalan di waktu yang akan datang. Diharapkan kerja sama ini dibangun secara terus menerus sehingga dalam rangka menjalakan proses penegakan hukum yang senergis itu semua komponen dan semua stakeholder termasuk perguruan tinggi,” tutupnya (RM)
{loadposition media-right}