MENARAnews, Ambon (Maluku) – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Ambon melakukan aksi turun jalan yang dilakukan pada pagi tadi pukul 09.15 WIT.
Pantauan Menara pada di lapangan bahwa Aksi yang dilakukan selama 2 jam lebih ini berpusat pada pusat kota Gong perdamaian Ambon, aksi mahasiwa ini berjumlah 50 orang. Proses aksi tersebut dengan membacakan tiga poin penting pernyataan sikap.
DPC GMNI Ambon mendesak pemerintah pusat untuk menetapkan 1 juni sebagai hari lairnya pancasila.
DPC GMNI Ambon mendesak KPK segera menuntaskan kasus Damayanti yang menyeret beberapa oknom pejabat di Maluku.
DPC GMNI Ambon Maluku untuk segera menuntaskan kasus Bank Maluku yang lamban dalam proses penanganannya dan periksa Gubenur Maluku sebagai pemegam saham tunggal dalam pembelian kantor cabang bank Maluku di Surabaya dan harus perikasa pejabat-pejabat lainnya yang terlibat dalam kasus ini.
Menurut Seketaris cabang GMNI Ambon, Ardino Solissa, aksi yang dilakukan pada hari ini adalah ungkapan sekaligus wujud nyata kegelisahan pemuda terhadap beberapa kasus-kasus korupsi yang kelihatanya lamban dalam proses penanganannya.
“Aksi yang kami lakukan adalah wujud nyata bahwa GMNI selalu fokus dan memantau perkembangan daearah yang kita cintai bersama dan kami GMNI Ambon akan terus mengawal dan mendesak kepada penegak hukum agar dengan tegas memberantas segalah kasus-kasus korupsi yang ada di daerah ini,” jelasnya.
Sementara itu, Kordinator aksi, Marfel Okmemera menyampaikan bahwa perjuangan yang kami lakukan ini tidak berakhir sampai disini saja, dan kalau tidak ada proses keseriusan dari pemmengku kepentingan dalam melihat segalah permaslahan ini maka kami akan melakukan aksi yang sama lagi.
Dirinya menambahkan bahwa pihaknya juga sangat berharap selain beberapa poin penting tentang pernyataan sikap bahwa poin yang pertama bahwa pemerintah dapat menetapkan 1 Juni sebagai Hari Pancasila. (RM)
{loadposition media-right}