MENARAnews, Palembang (Sumsel) – Cawawako Palembang Fitrianti Agustinda ternyata telah mendapatkan surat izin dari DPP PDIP untuk pencalonannya menjadi Wakil Walikota Palembang. Kontek surat izin itu sendiri berupa izin atau diperbolehkan dicalonkan oleh Parpol pengusung lain. Sementara untuk surat resmi pendukungan PDIP menurut Ketua PDIP Sumsel tetap atas nama Yudha Rinaldi.
Fitrianti menyampaikan rasa syukur dan berterima kasih kepada Parpol pengusung dan pendukung atas diusulkannya namanya dan Suhaeli sebagai Cawawako oleh Walikota Harnojoyo ke DPRD Kota Palembang.
“Saya sudah tahu dari rekan rekan, dan memang belum ada persiapan.Terimakasih kepada parpol pendukung pengusung. Surat izin ini resmi dari DPP PDIP juga atas pencalonan saya sebagai Cawawako Palembang dari Parpol lain,” kata Fitrianti, Rabu (25/5)
Menurut Fitrianti Ketua DPP PDIP memberikan izin kepada dirinya untuk dicalonkan sebagai Cawawako. Surat Pemberian izin DPP PDIP No: 1445/IN/DPP/IV/2016 ditandatangani Ketua DPP PDIP Idham Samawi dan Sekjen Hasto Kristiyanto, tertanggal 6 April 2016.
“Kalau soal surat izin ini, silahkan tanyakan ke DPP. Saya masih kader PDIP. Saya rasa tidak ada masalah. Baru tahu hari ini, tentu harus ada komunikasi,” ujarnya.
Terkait soal warning dari Ketua DPD PAN Kota Palembang Yudi Farola Bram akan menjadi oposisi lantaran merasa tidak dihargai, ia mengaku kurang paham.
“Silahkan tanyakan ke Pak Yudi, beliau bijaksana. Beliau itu tetangga sudah lama di Kampus. Saya kurang paham maksudnya,” tutup dia.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Kehormatan DPD PDIP Sumsel, MA Gantad, mengatakan, keputusan Harno yang tidak memilih Yudha Rinaldi sebagai calon Wawako menjadi tamparan besar bagi PDIP. Harno justru menyodorkan nama adik kandung Romi Herton, Fitrianti Agustinda alias Finda dan kader PKS Suhaili kepada DPRD Palembang.
Istilah Talak Tiga pun keluar dari mulut Gantada saking geramnya atas keputusan Harnojoyo yang tidak menghargai PDIP yag telah mengusulkan nama kadernya sebagai Cawawako Palembang itu. Keputusan Harno tersebut kata Gantada membuat partainya tak akan lagi sejalan pada Walikota Palembang Harnojoyo.
“Sudah jelas dari awal jika PDIP hanya merekomendasikan Yudha Rinaldi. Diluar itu apapun alasan Harno kami tidak akan bisa terima karena tidak mengindahkan surat kami. Pilihan Harnojoyo tersebut kami anggap sebuah tamparan. Karena dia (Harnojoyo) tidak sedikitpun memperhatikan apa yang sudah diusulkan PDIP, apapun argumentasinya,” tegasnya.
Meski mengakui jika memilih Wawako itu merupakan hak penuh Harnojoyo, namun PDIP lanjut Gantada saat ini akan fokus pada sikap Harno yang bersinggungan dengan kepentingan PDIP.
“Pokoknya sudah, talak tiga. Yang jelas dalam perjalanan kami tidak bergandengan tangan lagi untuk menjalankan pemerintahan,” cetus Gantada.
Ketika ditanya mengenai sosok Fitrianti yang mengantongi disebut izin dari DPP PDIP, Gantada mengatakan dalam surat tersebut di poin kedua berbunyi jelas dikembalikan ke DPD PDIP Sumsel.
“Nah DPD tidak mengambil sikap. PDIP hanya merekomendasikan Yudha,” tutupnya. (AD)
{loadposition media-right}