MENARAnews, Medan (Sumut) – Minat baca masyarakat Kota Medan semakin menurun. Ini ditandai dengan sepinya kunjungan ke perpustakaan yang tersedia di Kota Medan.
Usman Pelly, seorang guru besar Antropologi Universitas Negeri Medan melihat hal yang sama. Usman melihat perpustakaan miliknya sepi pengunjung. Hanya mahasiswa S2 dan S3 bimbingannya yang datang untuk mencari referensi didalam perpustakaan yang memiliki 15000 lebih buku sosial dan Antropologi.
“Buku-buku ini saya kumpulkan sejak saya SMP, sekarang jumlahnya ada sekitar 15.000 buku. Setiap Jumat dan Sabtu cukup banyak yang datang kemari, itu pun yang datang mahasiswa S2 dan S3 saya, atau memang orang-orang yang sedang dalam proses menyelesaikan tesis atau disertasi. Senin, Selasa dan Rabu perpustakaan ini sepi,” Ujar Usman Pelly di rumahnya, di kawasan Griya Unimed, Kecamatan Medan Kota, Senin (25/5/2016).
Usman pun merasa prihatin dengan kondisi tersebut. Kondisi ini disebabkan, minat baca yang semakin menurun dikalangan masyarakat.
“Saya prihatin melihat budaya baca dan memiliki buku sudah sangat menurun. Kita lihat saja, bahkan Profesor di Medan ini ada yang tidak memiliki koleksi buku, ini kan gawat. Memang masalah ini disebabkan oleh banyak hal, salah satunya karena faktor sosial dan ekonomi. Masyarakat sudah tidak sempat lagi membaca dan membeli buku, ekonomi dan sosial yang sedang kritis sudah terlalu menyibukkan masyarakat,” ungkapnya.
Mantan Ketua Umum Badan Koordinasi HMI Sumatera Utara ini mengajak seluruh masyarakat untuk mengunjungi perpustakaan miliknya.
“Seluruh masyarakat kota Medan wajib meningkatkan budaya literasi, tidak hanya mahasiswa dan profesor saja. Perpustakaan ini saya buka untuk umum agar dapat meningkatkan budaya literasi kita. Perpustakaan buka dari senin sampai sabtu, siapapun bisa datang kemari, gratis,” tandasnya. (yug)
{adselite}