MENARAnews, Medan (Sumut) – Ratusan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Sumut, menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumatera Utara, Rabu (20/4/2016) siang. Mereka juga memblokir Jl. Diponegoro setelah sebelumnya melakukan Long March dari Masjid Raya Al Mahsun Medan.
Unjuk rasa dilakukan dalam rangka menyambut May Day yang jatuh pada 1 Mei mendatang. Dalam orasinya, Tony Rickson Silalahi, selaku sekretaris DPW FSPMI Sumut mengatakan bahwa May Day didasari perjuangan buruh yang ada di Chicago Amerika Serikat dalam menuntut jam kerja yang tidak sesuai.
“Kita harus mengingat sejarah buruh, semangat ini harus kita tularkan untuk perjuangan kita sebagai buruh,” teriaknya dari atas mobil komando.
Dia juga mengatakan, di Indonesia buruh masih di eksploitasi oleh sistem kapitalis. Masih banyak buruh yang hak normatifnya belum terpenuhi.
“Seperti yang terjadi pada buruh PT. Girvi Mas, BPJS ketenagakerjaannya tidak dibayarkan oleh pengusaha,” katanya.
Para buruh juga menuntut pencabutan PP No 78 Tahun 2015, karena dinilai semakin menyengsarakan buruh.
FSPMI juga kecewa dengan inerja eksekutif, legislatif dan yudikatif di pemerintahan Provinsi Sumatera Utara. Ditengah sulitnya ekonomi rakyat, masih banyak pejabat yang tersandung kasus korupsi.
“Banyak pejabat yang jadi incaran KPK karena memakan uang rakyat, Ini menunjukkan, pemerintah Provinsi Sumut tak serius dalam meningkatkan kesejahteraan buruh dan rakyat Sumatera Utara, Mereka malah memperkaya diri sendiri dengan makan uang rakyat,” tandasnya. (yug)
{adselite}