MENARAnews, Palangka Raya (Kalteng) – Banyaknya sorotan tajam dari sejumlah kalangan, terhadap kinerja Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang sudah hampir dua bulan terakhir kerap melakukan pemadaman listrik terutama di wilayah Kota Palangka Raya, ternyata membuat pihak PT PLN Area Palangka Raya menjadi gerah.
Untuk meredam pemikiran yang beragam terhadap situasi krisis kelistrikan tersebut, pihak PT PLN Area Palangka Raya pun, akhirnya angkat bicara.
Seperti yang disampaikan Andi Seno, Asisten Bagian Jaringan PT PLN Area Palangka Raya , memaparkan alasan masalah kelistrikan yang tengah terjadi di Kalteng pada umumnya dan Palangka Raya pada khususnya, merupakan masalah kelistrikan yang sama atau dirasakan secara tersistem maupun terintegrasi di Kalteng dan Kalsel (Kalimantan Selatan).
Andi mengatakan , panjangnya masa pemadaman listrik yang terjadi selama ini, dikarenakan PLN sedang melakukan overhaul, setidaknya terhadap empat unit pembangkit sepanjang 2016.Dijelaskan pada tahap pertama perbaikan dilakukan pada pembangkit Unit 3 PLTU Asam-asam, Kabupaten Tanah Laut, yang berkapasitas 65 MW. Setelah selesai perbaikan, maka dilanjutkan dengan perawatan pada Power PLTU MSW dengan kapasitas 40 MW. Selanjutnya perbaikan pada PLTU Asam-Asam Unit 4 yang berkapasitas 65 MW diikuti dengan pemeliharaan PLTU Asam-Asam Unit 1 yang berkapasitas 65 MW.
“Ya, memang untuk perbaikan terutama pada pembangkit utama aliran listrik di wilayah Kalsel-Kalteng, pihak PLN akan menargetkan pada Juni 2016 harus selesai,” ucapnya, Jum’at (01/04/2016), pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Gedung DPRD Kota Palangka Raya
Saat ini produksi listrik PLN hanya mencapai 525 MW, itupun bersumber dari pembangkit listrik utama PLTU Asam-asam unit 1-4 berkapasitas 240 MW, yang kemudian ada penambahan pembangkit penunjang PLTD Sektor Barito, PLTA Riam Kanan, pembelian listrik swasta, serta pembangkit penunjang lain yang mencapai 525 MW.
“Ya, karena beban penggunaan listrik sangat tinggi hingga mencapai 500 MW, makanya ada pembagian pemadaman disejumlah kawasan di Kota Palangka Raya dengan rentang 3 sampai 4 hari,”tukas Andi
Lanjut dikatakan Andi, setidaknya agar pasokan listrik ke masyarakat baik untuk wilayah Kalselteng termasuk juga di Kota Palangka Raya tidak lagi terganggu, maka PLN dalam waktu dekat akan segera mengoperasikan dua pemangkit listrik di Kalteng, yakni PLTU Pulang Pisau berkapasitas 2 x 60 MW dan PLTG Bangkanai-Muara Teweh yang berkapasitas 155 MW.
“Ini memungkinkan dengan tambahan pembangkit yang setidaknya bertambah dengan surplus 200 MW, dengan demikian maka pasokan listrik ke masyarakat akan terpenuhi,”ujar Andi yang diamini Dedi Bagian Humas PT PLN Area Palangka Raya dalam pertemuan tersebut.
Ditambahkan PLN sendiri telah menargetkan, setidaknya bulan Agustus wilayah Kalselteng dan Palangka Raya pasokan listrik akan terpenuhi “ Targetnya Agustus listrik akan merdeka dari kekurangan pasokan. Kalaupun saat ini ada pemadaman secara bergilir, lebih disebabkan Palangka Raya berkekurangan pembangkit tenaga listrik sebesar 85 MW.
Sementara itu, anggota Komisi B DPRD Kota Palangka Raya M.Yusran, mengkritisi apabila realisasi pembangunan PLTU Pulang Pisau telah berjalan, maka sebaiknya kata dia jangan mendahulukan pasokan pembangkit listrik melalui jalur Kalsel, tapi lebih memperioritaskan, untuk wilayah Kalteng terlebih dahulu. “Kapan perlu manajemen PLN harus ada penyegaran, sehingga ada kinerja baru didalamnya,”tandasnya.
Dalam bagian yang sama Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Alfian Batnakanti, mengingatkan, agar pihak PLN harus transparan, terutama dalam hal pemberian dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat, utamanya terkait kerusakan maupun pemadaman listrik, sehingga dikemudian hari tidak menimbulkan berbagai tudingan dari masyarakat yang menyebakan ketidakpercayaan dengan kinerja PLN.
“Perlu transparan, baik waktu, tanggal, jam atapun hari. Nah, saya sarankan bila listrik dipadamkan, kalau bisa jangan sampai terlalu lama hingga delapan jam, cukup satu atau dua jam saja,”tukasnya.
Dalam pertemuan tersebut dipimpin langsung Ketua Komis B DPRD Kota Palangka Raya, Nenie A Lambung. Turut hadir Wakil Ketua DPRD Ida Ayu Nia Anggraini serta anggota Komisi B lainnya.(Agus Fataroni)
Editor : Raudhatul N.
{adselite}