MENARAnews, Ambon (Maluku) – Salah satu bakal calon Walikota Ambon, Brury Nanulaita mulai nyaman di PDI-P dan optimis mendapatkan tanda tangan Megawati Soekarnoputri untuk memuluskan langkahnya menuju kursi Ambon 1.
Kepada wartawan kemarin di Ambon, Kadis PU Kota Ambon ini melalui Daniel Pattisina, salah satu tim Relawan Brury Nanulaita (REBUT) secara tegas membantah Brury adalah boneka politik.
Posisi Brury paradoksal memang lantaran ada nama Walikota Richard Louhenapessy dan mantan Walikota, M. J. Papilaja dibalik niatnya maju dalam pencalonan Walikota Ambon.
Publik yang melek politik menilai Brury dijadikan boneka Richard Louhenapessy guna mengurangi rival politiknya dengan Paulus Kastanya. Begitupun sebaliknya Brury sebagai boneka M. J. Papilaja untuk mengganjal laju Richard Louhenapessy.
Meski demikian, menurut Daniel Pattisina, Brury bukanlah boneka politik. Klaim Brury sebagai boneka politik adalah mainan pihak-pihak yang merasa terganggu dengan manuver Brury yang semakin diterima warga Kota Ambon.
“Kami perlu sampaikan bahwa Pak Brury bukan boneka politik dari siapa-siapa. Posisinya sama dengan bakal calon Walikota Ambon yang lain. Semua yang mencalonkan diri saat ini sedang berusaha mendapatkan rekomendasi dari partai politik. Posisi Pak Brury, saya kira sama dengan bakal calon yang lain. Oleh karena itu, kami optimis melalui sosialisasi baik Pak Brury secara pribadi maupun tim REBUT, posisinya semakin melejit,” kata Daniel.
Dia mengatakan, siap mengawal proses politik yang sedang dijalani Brury hingga bisa memperoleh rekomendasi. “Jadi konsentrasi kami saat ini adalah keluar bertarung membawa kebesaran PDI-P sebagai partai pengusung bersama partai pendukung lainnya yang sampai saat ini komunikasi politik masih berjalan. Kalau pak Brury maju dari PDI-P, kami optimis beliau akan keluar sebagai pemenang,” katanya sambil menambahkan, boneka politik tidak ada dalam kamus Brury dan tim REBUT. (RM)
{adselite}