MENARAnews, Palembang (Sumsel) – Ketua IKA FISIP UNSRI sekaligus Pemerhati Sosial, Bagindo Togar Butar-butar, menilai semua nama yang diajukan sebagai calon Wakil Walikota Palembang murni berlatar belakang politik tanpa memikirkan kepentingan masyarakat banyak.
“Mengecewakan, fraksi-fraksi di DPRD Kota Palembang akhirnya mengajukan calon-calon Wakil Wako Palembang, “Murni” berlatar belakang Politik. Bukankah Mereka (Fraksi fraksi Parpol) tersebut menyadari Pembangunan Kota Palembang selama ini banyak terkendala atau tertinggal akibat kisruh juga friksi politik yang berkepanjangan,” ungkap Bagindo (11/4).
‎Menurut dia, sudah selayaknya para elite Politik Palembang secara lebih arif bila bersepakat untuk mengusung dan mengajukan Calon Pendamping/Wawako yang merupakan seorang teknokrat yang mumpuni kualitasnya, profesional, serta akademiknya mampu mengangkat kinerja Pemerintahan Kota pempek ini.
“Sesungguhnya Pak Harnojoyo sangat membutuhkan seseorang yang mampu bersinergi dalam menggerakkan percepatan pembangunan dan pelayanan yang prima bagi masyarakat kota Palembang. Miris, menyedihkan dan Ironis, ternyata Elite Partai Politik Kota ini tak juga sadar sadar akan orientasi serta prestasinya yang terus meredup di mata publik, mereka seakan akan hanya mampu berjuang untuk kepentingan Parpol, golongan dan kroninya Saja. Memilukan sekaligus memuakkan ” ucapnya.
Dia juga sempat menuturkan jika ulah para Anggota DPRD Kota Palembang tersebut membuatnya tak segan berkomentar pedas terhadap kejadian ini.
“Biarlah komentar saya di media pedas, saya geram lahir batin tanggung jawab atas komentar ini dan menjawab tegas setiap pertanyaan wartawan yang meminta komentar saya terkait Pilwawako Palembang ini. Karena beban pembangunan Kota sangat Berat dalam hal konsep dan Program Pembangunan Kota Modern juga Smart,” beber Bagindo.
Terakhir dirinya menuturkan jika memang semua masyarakat Palembang telah benar benat tahu bahwasahnya Walikota Harnojoyo sendiri berlatar belakang sarat muatan politis, dan sekedar gambaran idealnya kalangan politisi tadi serius dan bergerilya untuk mendapatkan figur seperti Ridwan Kamil (Wako Bandung), Azwar Anas (Bupati Banyuwangi) atau seperti sosok mantan Walikota Palembang dua periode Edi Santana Putra.
“Maaf, saya sangat meragukan Nama nama Calon Wawako Palembang yang diajukan saat ini, baik dari segi profesionalnya, pengalaman di bidang birokrasi Pemerintahan Daerah, graduate akademinya, juga integritas mental serta moralnya,” tutupnya. (AD)