MENARAnews, Medan (Sumut) – Para kepala daerah terpilih dari kepulauan Nias mendesak Plt. Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi agar segera melantik mereka. Hal tersebut disampaikan para kepala daerah dalam konferensi Pers yang digelar di kopi Baba, Jalan Ahmad Yani, Medan, Kamis (14/3/2016) sore.
Hadir dalam konfrensi pers tersebut, antara lain Marianus Gea, Ketua Umum Himpunan Masyarakat Nias yang juga menjabat sebagai Anggota DPR RI dari PDI P, Maselinus Ingati Nazara – Haogosoukhi Hulu selaku Bupati dan Wabup Nias Utara terpilih, Faduhusi Daely – Khenoki Waruwu selaku Bupati dan Wabup Nias Barat terpilih, Sozanolo Nduru selaku Wabup Nias Selatan terpilih, Yanto selaku Ketua DPC PDI P Kota Gunung Sitoli, serta Yurisman Laia selaku Ketua Tim pemenangan Bupati dan Wabup Nias Selatan terpilih.
Yurisman mengatakan, terkait telegram dari Kemendagri kepada para gubernur se Indonesia Nomor: 273/934/SJ tanggal 16 maret 2016 yang isinya menyangkut daerah yang sudah selesai sengketa proses hasil Pilkada di MK, dilantik sesuai akhir masa jabatan kepala daerah dan Wakil periode sebelumnya.
“Daerah yang belum selesai proses sengketa di MK, dilantik setelah selesai proses sengketa MK. Dan terakhir menyatakan, bahwa Gubenur diharapkan untuk segera mengusulkan dan/atau melengkapi berkas usulan pengesahan, pengangkatan Kada dan Wakil Kada masa jabatan 2016-2021, serta usul pemberhentian Kada dan Wakil Kada yang berakhir masa jabatannya sampai dengan 30 Juni 2016,” jelas Yurisman.
Kita ketahui, sambung Yurisman, Kepala Daerah nias Selatan dan Nias Utara periode 2011-2016, masa jabatannya sudah berakhir 12 April 2016 lalu. Sedangkan, untuk Walikota Gunungsitoli dan Nias Barat berakhir 13 April 2016.
“Kami berharap, Plt Gubernur segera melaksanakan pelantikan. Karena itu adalah amanat dari UU No. 8 tahun 2015 tentang Pilkada Dimana seharusnya pelantikan dilakukan 20 hari sejak keluarnya surat dari KPU,” katanya.
Marinus Gea menyesalkan apa yang dilakukan Plt. Gubsu yang belum juga melantik para kepala daerah di Nias. Dia meminta rekan-rekan media agar membantu perjuangan mereka agar bisa langsung ditanggapi oleh Mendagri.
Marinus pun mengatakan, masyarakat juga sedang merindukan sosok pemimpin yang nantinya memimpin Nias. Karena saat ini Nias sedang mengalami kekosongan pemimpin. Meskipun kekosongan tersebut diisi oleh Pelaksana Harian (Plh), kondisi tersebut membuat pemerintahan berjalan dengan tidak normal.
“Memang benar ada Plh. disana, tapi Plh. inikan tidak bisa mengambil keputusan apapun. Sementara yang diiginkan Presiden untuk tahun ini adalah penyerapan anggaran pembangunan di seluruh wilayah NKRI, dan Nias tidak akan mencapai hal tersebut jika terjadi penundaan ini,” jelasnya.
Bupati Nias Utara terpilih, Maselinus Ingati Nazara juga menambahkan, dikatakannya bahwa pihaknya sudah beberapa kali bertemu dengan Biro Otda Setdaprovsu, namun jawaban yang mereka terima juga tidak pasti.
“Kita sudah berkali-kali ke Biro Otda, tapi mereka selalu mengaku sedang dalam proses,” beber Maselinus.
Oleh karenanya, Marinus kembali mengatakan bahwa pihaknya mungkin akan melakukan langkah lain jika tidak ada upaya Pemprovsu dalam mempercepat pelantikan kepala daerah di kepulauan Nias ini. Dimana pihaknya akan meminta agar Mendagri langsung yang mengambil alih hal tersebut.
“Nias bukanlah anak tiri negara ini. Nias anak kandung di repuplik ini. Maka dari itu, bila tidak ada reaksi, artinya provinsi akan kami anggap tidak mengurusin kami. Dan kami akan mendatangi Mendagri agar bisa mengambil alih soal pelantikan ini,” tandas Marinus. (yug)
{adselite}