MENARAnews, Merauke (Papua) – Universitas Negeri Musamus menggelar Kuliah Umum yang dihadiri oleh Menristekdikti Prof. H. Muhammad Nasir, Ph.D. Ak sebagai narasumber dengan tema “Peranan Iptek Dalam Meningkatkan Mutu SDM”.
Dalam sambutanya, Dr. Philipus Betaubun, ST., MT (Rektor Universitas Musamus) mengatakan, selamat datang bapak Menristekdikti, selamat datang di tanah Anim Ha, tanah manusia yang sejati. Terimalah salam hormat kami Izakod Bekai Izakod Kai. Pembangunan seharusnya dimulai dari Merauke, baru ke barat hingga Aceh, bukan mengikuti lagu dari Sabang sampai Merauke, karena jika demikian berarti melawan hukum alam, dimana matahari terbit selalu dari timur melewati tanah jawa terbenam di Aceh, dan ujung timur Indoneia adalah Merauke.Perguruan Tinggi di Merauke cukup banyak, bukan hanya Universitas Musamus saja, tetapi ada Sekolah Tinggi Agama Kristen, Sekolah Tinggi Agama Katolik, Sekolah Tinggi Agama Islam, ada satu sekolah yang di bawah Kementerian Kesehatan, yaitu Akademi Keperawatan, dan ada 7 PTS lainnya.
“Iya pembangunan itu seharusnya di mulai dari ujung timur dulu Merauke, karena dimana matahari terbit selalu dari timur, baru ke barat hingga aceh, bukan mengikuti lagu dari Sabang sampai Merauke,” katanya saat di temui di Auditorium Universitas Musamus, Selasa (19/20/2016).
Diakatakan, Kami di Merauke sebenarnya aman-aman saja, karena kami disini menjaga matahari, namun aman kami di sini bukan berarti kami diam, kami berpikir untuk masa depan kami. Dengan datangnya pak menteri kami harap ada perhatian kepada kami di Papua Selatan, kami harap ada kebijakan yang dapat meningkatkan kualitas anak bangsa di selatan Papua ini. Sesuatu yang masih menjadi keingian kami saat ini adalah adanya jurusan Kependidikan dan Kedokteran di sini, karena menurut orang-orang, Papua ketinggalan dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Bagaimana mungkin kami dapat mengejar ketertinggalan tersebut kalau kami tidak mempunyai sarana untuk melahirkan tenaga pendidik (guru) dan tenaga kesehatan (dokter).
“Iya, dengan datangnya Pak Menteri, kami berharap ada perhatian kepada kami di sini papua selatan, kami juga berharap ada kebijakan yang dapat meningkatkan kualitas anak bangsa di selatan papua ini, tandasnya.
Ditempat yang sama, Prof. H. Muhammad Nasir, Ph.D, Ak. Menristekdikti mengatakan, Cita-cita Kemenristekdikti adalah bagaimana kita ingin mengembangkan SDM menjadi sumber daya yang mampu bersaing di kelas internasional, dan ini kami namakan sebagai daya saing bangsa. Apabila kita ingin mewujudkan daya saing bangsa, maka yang pertama harus diperhatikan adalah skil worker (tenaga kerja yg terampil), yang berkompetensi pada bidangnya masing-masing.
“Dengan adanya skil worker maka akan mengembangkan SDM yang mampu bersaing di kelas internasional dan ini kami namakam sebagai daya saing bangsa,” ucapnya.
Dikatakan untuk menunjang inovasi-inovasi yang akan dilakukan oleh tenaga-tenaga terampil, harus didukung oleh infrastruktur yang memadai, hal ini menjadi komponen yang penting agar menghasilkan riset-riset yang brilian.
“Harus ada dukungan infrastruktur yang memadai untuk menunjang inovasi-inovasi yang akan di lakukan oleh tenaga-tenaga terampil,” tuturnya. (Surya)
{adselite}