MENARAnews, Medan (Sumut) – Jurnalis se-Kota Medan menggelar unjuk rasa di Bundaran Jl. Sudirman menuntut Polda Sumatera Utara untuk mengusut tuntas kasus perampokan yang menewaskan Zulfan, seorang Jurnalis dari Salam TV.
Aksi ini digelar sebagai bentuk kecaman terhadap kekerasan yang menimpa Jurnalis dalam menjalankan tugasnya. Array, salah satu jurnalis dari Media Online Nasional dalam orasinya mengatakan. Hingga saat ini kekerasan terhadap Jurnalis masih terjadi.Â
“Kami tuun ke jalan untuk mengecam segala bentuk kekerasan terhadap Jurnalis,” teriaknya.
Para Jurnalis juga meminta Kepolisian Daerah Sumatra Utara sesegera mungkin mnuntaskan kasus tersebut.
“Kami minta bapak Kapolda agar menuntaskan kasus ini,” katanya, Kamis (29/4/2016).
Sambil membawa foto Almarhum Zulfan sebagai bentuk rasa simpati, para jurnalis bertolak ke Rumah Dinas Dan Lantamal untk menyampaikan orasi. Kemudian lagi, Jurnalis berjalan kaki ke Rumah Dinas Kapolda Sumut yang terletak tak jauh dari Rumah Dinas Walikota Medan di Jl. Sudirman Medan.Â
Disana para jurnalis melanjutkan orasi didepan pintu gerbang Rumah DInas Kapolda Sumut sambil membentangkan foto Almarhum Zulfan. Wartawan Radio Medan, Ari Lubis dalam orasinya menyampaikan dukungan kepda Kapolda Sumut Ijren. Pol. Raden Budi Winarso agar segera menangkap pelaku perampokan.Â
“Kami minta agar Kapolda Sumut beserta jajarannya menangkap pelaku perampokan di laut Belawan dan Berikan hukuman seberat-beratnya kepada pelaku,” Ujar Ari dihadapan beberapa penjaga Rumah Kapolda Sumut.
Peristiwa perampokan yang menewaskan Zulfan dan korban luka beberapa rekannya sangat melukai hati Wartawan. Ari berharap agar TNI dan Polri bisa bekerjasama dalam menuntaskan kasus ini bersama-sama.Â
“Tidak bisa tinggal diam kita, TNI dan Polri harus menuntaskan ini, agar tidak terjadi lagi kasus serupa,” katanya.Â
Aksi diakhiri dengan pemberian karangan bunga yang terdapat foto Almarhum Zulfan untuk kemudian disampaikan ke Kapolda Sumut sebagai bentuk dukungan.Â
Informasi yang dihimpun MENARAnews, Zulfan meninggal dunia setelah bergumul dengan perompak di muara Belawan. Kejadian bermula saat kru Salam TV menyelesaikan syuting untuk Program Ramadhan. Saat hendak kembali ke darat. Kapal yang ditumpangi kru Salam TV diepet oleh kapal orang tak dikenal. Dengan modus meminta ari mineral, kedua perampok tersebut menarik tas yang berisi dua kamera Canon 5d Mark III beserta aksesoris senilai Rp.200Juta.Â
Saat itu yang berada di kapal antara lain  Zulfan, Fadlan (keduanya kameramen), Andi (pemilik boat), ustadz Abu Umail (narasumber) dan Safaruddin (produser Salam TV). Tak mau kehilangan tasnya, Fadlan sempat melompat namun dibacok. Melihat temannya dibacok, Andi dan Zulfan ikut juga melompat. Namun na’as, Zulfan tenggelam di laut.Â
Akibat kejadian ini, Zulfan harus meregang nyawa, sedangkan rekan lainnya menderita luka bacokan. (yug)
{adselite}