MENARAnews, Medan (Sumut) – Jelang Hari Bumi yang jatuh pada 22 April 2016 mendatang, Forum Bumi Hijau (FBH) akan melakukan penanaman Aren bersama di Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Tanah Karo.
Alasan dipilihnya Aren karena dianggap sebagai tanaman yang menjaga lingkungan. Aren memiliki keunggulan dimana seluruh bagian dari pohon tersebut bisa dimanfaatkan, mulai dari akar, barang, daun hingga airnya.
Pohon Aren juga memiliki nilai historis yang sangat dekat dengan masyarakat Sumut. Hasil olahan air Aren banyak digunakan sebagai bahan Utama pembuatan gula aren dan digunakan bahan makanan serta memiliki kadar gula yang lebih rendah dari gula pasir.
Pohon Aren juga mampu menjaga lingkungan karena menghasilkan oksigen dan menyimpan air lebih banyak. Penanaman ini akan diadakan di daerah rawan longsor mulai dari Sibolangit, Kabupaten Tanah Karo hingga Takengon karena akar pohon Aren mampu menahan struktur tanah tetap kokoh.
Kegiatan Penanaman ini dibagi kedalam tiga tahap, tahap pertama dimulai dari Medan – Kabanjahe, kedua Kabanjahe – Kutacane, ketiga Kutacane – Biangkejeren dan terakhir Biangkejeren – Takengon. Total jarak tempuh penanaman terhitung 425 Kilometer dengan target 10.000 Pohon Aren.
Saat diwawancarai, Rabu (20/4/16) Sekretaris Panitia Jeki Fernando Purba, mengatakan progam tersebut sangat didukung oleh masyarakat juga pemerintah lokal yang menjadi target penanaman.
“Kegiatan ini juga didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Kita yakin kegiatan akan menjadi sorotan nasional mengingat Aren selama ini dianggap sebelah mata,” katanya.
Salah satu pegiat lingkungan yang mendapat penghargaan Kaplataru 2015 dari Presiden Jokowi dan juga Ketua Asosiasi Penangkar Tanaman (Aspenta) Sumut, N Aklaras sangat mendukung penanaman Pohon Aren tersebut.
Gerakan Nasional Sadar Wisata (Gernasta) dikabarkan juga mendukung kegiatan tersebut dan ikut serta saat penanaman.
Jeki juga menyampaikan bahwa dengan penanaman Pohon Aren ini juga akan mengkampanyekan Pohon Aren sebagai ketahanan pangan, ketahanan energi dan ketahanan ekonomi.
“Mengapa ketahanan energi, karena sudah ada penelitian yang membuktikan air aren digunakan sebagai bioetanol, bahan bakar ramah lingkungan,” tambahnya.
Jeki juga mengajak masyarakat secara luas, khususnya kaum muda untuk bisa ikut serta pada kegiatan tersebut. Hal itu disampaikan karena pemuda sangat dibutuhkan sumbangsihnya dalam pelestarian lingkungan. (Ded)
{adselite}