MENARAnews, Bisnis – Persaingan di dunia jual beli online akan semakin ketat. Pasalnya perusahaan Alibaba Group Holding dari China akan melakukan ekspansi ke pasar Asia Tenggara. Perusahaan tersebut membeli saham dari Lazada Group senilai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 13 triliun.
Langkah ini membuat Lazada menjadi salah satu bagian dari bisnis online Alibaba karena merupakan pemilik saham mayoritas. Dalam proses pembelian saham tersebut, Alibaba akan membayar US$ 500 juta untuk saham baru di Lazada dan sisanya dari saham investor yang sebelumnya memberikan pendanaan.
Seperti dikutip dari Bloomber, Rocket Internet SE, Tesco Plc dan Investment AB Kinnevik merupakan sejumlah investor Lazada yang menjual sahamnya kepada Alibaba. Secara statistic, Rocket Internet saat ini masih memiliki 8,8 persen saham, Kinnevik masih 3,6 persen, dan Tesco sebesar 8,3 persen.
Belum diketahui apa penyebab beberapa investor Lazada melakukan penjualan saham. Namun diketahui, perusahaan ini mengalami kerugian yang tinggi dalam hal operasi.
“Investasi ini membuat Alibaba memiliki akses secara penuh ke platform yang memiliki basis konsumen besar dan berkembang di luar China. Tim manajemen Lazada terbukti memiliki pasar yang kuat,” kata Presiden Alibaba, Michael Evans.
Selain itu, dalam kesepakatan tersebut, Alibaba juga memiliki pilihan untuk membeli saham yang masih tersisa di Lazada dalam kurun waktu satu hingga satu setengah tahun setelah semua perjanjian telah dilakukan.
Rocket Internet mendirikan Lazada pada tahun 2012 dan menargerkan pasar Asia Tenggara, seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura,Thailand, dan Vietnam. Menurut Kinnevik, Lazada kini bernilai US$ 1,5 miliar
Di Indonesia sendiri, Lazada memiliki persaingan yang sangat ketat dengan perusahaan e-commerce lainnya, seperti Elevenia, Tokopedia, dan MatahariMall. (ADF)
{adselite}