MENARAnews,Palangkaraya (Kalteng) – Pesta demokrasi tidak hanya dilakukan untuk Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia saja. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unpar Palangka Raya juga pilih presiden dan wakilnya, pemilihan tersebut rencananya akan di Laksanakan dalam waktu dekat ini.
“Jadwal pelaksanaan pesta demokrasi untuk Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden BEM Unpar Palangka Raya periode 2016-2017 akan dilaksanakan pada tanggal 3 Mei 2016,” kata Presiden BEM Unpar Palangka Raya, Cenri, Jumat (22/04/2016) kepada MENARAnews Palangka Raya saat di Sekretariat BEM Unpar Palangka Raya.
Cenri mengatakan untuk Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden BEM Unpar tahun 2016 ini ada 3 pasangan yang mencalonkan diri dari masing-masing fakultas yang berbeda. Tiga pasangan itu diantaranya nomor urut satu yaitu atas nama Sesa Mareki dari Fakultas Tehnik dan Wakilnya Taufik Kurahman dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Selanjutnya, nomor urut dua dengan calon yang diusungkan Yuandra Serang dari Fakultas FKIP dan Wakilnya Zulkipli dari Fakultas Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), dan nomor urut tiga dengan calon Presiden BEM Unpar atas nama Alia Segap dari Fakultas Tehnik dan Wakilnya Chrismas Saloho dari Fakultas Pertanian.
“Untuk proses pemilihannya sebenarnya sama dengan proses pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, Presiden dan Wakil Presiden. Secara demokrasi kita ada DPTnya, juga ada TPS-TPSnya jadi semua mahasiswa memilih,” ungkap Cenri.
Adapun beberapa syarat yang ditentukan untuk calon Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa diantaranya harus mengikuti tes urine di BNN, harus melengkapi Kartu Mahasiswa. Kemudian melengkapi syarat bahwa memang mereka masih aktif sebagai mahasiswa, dan melengkapi melampirkan data organisasi-organisasi yang pernah diikuti sebagai mahasiswa.
“Maksimal calon itu harus berada semester delapan. Itu beberapa syarat yang memang di berlakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Unpar Palangka Raya,” ungkap Cenri.
Cenri mengaku bahwa ketiga pasangan tersebut dinilai mumpuni menjadi Presiden BEM Unpar. “Yang kita lihat ini bukan hanya kemauan, apakah mereka memiliki keberanian dan komitmen untuk memperjuangkan hak mahasiswa ini tidak mudah. Mereka harus Ini berani dalam artian ketika bagaimana mereka diperhadapkan dengan suatu masalah. Apa mereka berani bertentangan dengan dosen atau rektorat, selama itu benar, ini juga yang akan menjadi tantangan bagi kawan-kawan,” katanya. (Kontributor)
Editor : Raudhatul N.