MENARAnews, Palembang (Sumsel) – Segelintir redaksi Koran mingguan Suara Kita menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Walikota Palembang, Kamis (17/3). Kedatangan mereka sendiri karena telah terjadi aksi penganiayaan terhadap wartawan mereka yang bernama Andre yang diduga kuat dilakukan oleh oknum preman yang biasa mangkal di Dinas Tata Kota Palembang. Wartawan mereka sendiri mengalami luka di kepala dan mendapatkan tiga jahitan setelah dibawa ke RS AK Gani Palembang.
Dikatakan koordinatot aksi, Adi Hidayat, ‎aksi premanisme menyebabkan kinerja insan pers terhalang.
“Terjadi tindakan premanisme, insan pers lagi-lagi dicederai. Kami sebenarnya hanya ingin konfirmasi izin mendirikan bangunan di Palembang di Dinas Tata Kota.
 Aksi premanisme dtersebut sangat nyata, dengan menghalangi insan pers, tegasnya.
Ia juga meminta agar Walikota Palembang dapat bertindak tegas dan melakukan investigasi tentang hal tersebut.
“Kami meminta Walikota bertindak tegas atas kejadian tersebut dan juga menurunkan tim melakukan pengintaian dan menindaklanjuti Dinas Tata Kota tersebut,” terangnya.
Menurutnya, kemananan di kantor-kantor dinas seharusnya dilakukan oleh Sat Pol PP dan bukan oleh preman.
“Dinas yang dibackingi preman itu hal yang tidak benar. Aalangkah bagusnya keamanan langsung dari Sat Pol PP yang lebih bependidikan dan memang layak. Etika jelas kurang kalau preman yang menjaga dinas-dinas itu,” ujarnya.
Kasat Pol PP Palembang, Tatang Dukadireja menjelaskan bahwa tindakan premanisme tersebut akan segera ditindaklanjuti.
“Tidak ada permasalahan yang tidak bisa diselesaikan, nanti akan disampaikan. Kami juga tidak menutup kemungkinan akan kerja sama dengan kepolisian. Dan intinya tidak akan membiarkan para preman itu,” jelasnya (AD)