MENARAnews, Medan (Sumut) – Ribuan pedagang yang terkena penggusuran di beberapa pasar tradisional Kota Medan melakukan aksi Deomonstrasi didepan Kantor DPRD Kota Medan, Senin (28/3/16). Mereka menuntut agar pemerintah Kota Medan memberikan izin kepada mereka untuk kembali berjualan.
Aksi berlangsung sejak pagi hingga siang tadi. Pedagang datang menggunakan angkutan pick up dan becak yang biasa mereka gunakan untuk berjualan. Mereka datang ke Kantor Wakil Rakyat guna mengadukan nasib mereka yang menjadi bulan-bulanan Satpol PP.
Pedagang merasa mereka seperti teroris yang harus diberangus. Karena menurut mereka, Satpol PP yang bertugas menggusur pasar berlaku semena-mena. Penggusuran yang dilakukan harus membuat pedagang kehilangan mata pencahariannya.
“Macam teroris ajah kami ahk, di sentral kami bedagang dikejar, di perjuangn kami bedagang di kejar, dimana-mana kami dikejar sama satpol PP, cemana kami mau jualan,” teriak salah satu pedagang.
Pedagang yang rata-rata pengecer menolak untuk dipindahkan ke Pasar induk Lau Chi di Tuntungan. Mereka menilai, pasar Lau Chi akan merugikan mereka. Selain jarak tempuh yang jauh, konsumen yang berbelanja di sana juga sedikit.
“Kemarin pedagang Lau Chi minta kami ditertibkan, karena kalau kami tetap berjualan disana mereka sedikit yang beli. Lagian siapa yang mau beli kesana coba, udahlah jauh, mahal lagi biaya sewa disana. Kalau kami pedagang kecil ini mana lah sanggup untuk jualan disana,” ujar boru Siagian salah seorang penjual sayur mayur.
Boru Siagian mengaku jantungan karena harus kejar-kejaran dengan Satpol PP sehari. Karena semakin takut, Boru Siagian memutuskan untuk pindah ke Lau Chi. Namun disana dia tidak mendapat penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Pedagang juga mengatakan, penggusuran yang dilakukan Satpol PP dengan kekerasan dinilai sangat tidak manusiawi. Satpol PP mengambil semua barang dagangan hingga ke rumah-rumah. “Kan gila itu, sampai ke rumah juga diambil. Ada tadi pagi satu truk dibawa sama Satpol PP. Uangnya dikeranjang juga diambil. Kasian kali ibu tadi udah janda pula,” ujar Boru Siagian.
Aksi pedagang membuat Jalan Kapten Maulana Lubis lumpuh total. Petugas Satuan Lalu Lintas Polresta Medan harus mengalihkan kendaraan yang akan menuju ke arah Lapangan Merdeka Medan. Hingga kini beberapa utusan pedagang masih menunggu hasil keputusan rapat Anggota DPRD bersama beberapa instansi pemerintahan lainnya. (yug)
{adselite}