MENARAnews, Medan (Sumut) – Sudah sepatutnya sebagai anak negeri kita harus mencintai budaya yang kita punya. Indonesia punya kekayaan budaya dan sejarah yang bisa dipelajari agar anak bangsa tak lupa dengan sejarahnya. diantara berjuta kekayaan budaya Indonesia salah satunya keris. Untuk melihat kekayaan keris nusantara, masyarakat bisa datang ke Pameran Pusaka Nusantara New Pekan Raya Sumatera Utara Ke-45.
Dalam pameran tersebut dipajangkan keris dari penjuru nusantara. Tak hanya keris, pameran pusaka juga menghadirkan makanan-makanan khas daerah. Berbagai macam keris ini ada yang dijual (dimaharkan) dan ada juga yang hanya untuk dipamerkan.
Mbah Run Singo, salah satu peserta pameran asal Magetan Jawa Timur menjelaskan, keris memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdkaan Indonesia.
“Kalau orang dulu, Keris bukan dijadikan senjata, tapi hanya untuk diselempangkan di pinggang. Saktinya keris dulu, hanya dipajangkan saja penjajah bisa takhluk,” ujar lelaki yang memakai pakaian khas Jawa ini, Rabu (23/3/16).
Khususnya keris Mageti, keris ini berperan penting dalam upaya mengusir penjajah dari tanah jawa pada zaman raja-raja.
“Mageti itu adalah keris yang berasal dari Solo, Jogja, dan Jawa Timuran di magetan, itu berperan besar sekali jamannya perang jawa yang dimotori oleh Pangeran Diponegoro. itu tahun 1825-1830, itu yang berperan pusakanya namanya Ki Mageti” terangnya kepada MENARAnews.
Keris memberikan kekuatan magis kepada penggunanya. Pengguna keris akan menjadi lebih berani dan berwibawa. Sehingga Belanda pada waktu itu tidak berani saat melihat pengguna keris.
“Perang Jawa waktu itu belanda menghabiskan dana yang luar biasa, itu lawannya cuma keris-keris seperti ini,” ujar Mbah Run sembari menunjukkan koleksi kerisnya.
Sehabis perang jawa, mulailah timbul kesohoran keris dari Sumatera. Pecahnya perang Padri menambah kesohoran keris asal Sumatera. Dalam mengusir penjajah. Tjut Nyak Dien dan pahlawan lainnya juga menggunakan keris unuk mengusir penjajah dari tanah Aceh.
“Pusaka dari tanah Melayu sini, itu ampuhnya juga tak kalah dengan pusaka yang ada di Jawa,” pungkasnya.
Mbah Run Singo merupakan pewaris keturunan dari Kiai Mageti yang hanya membuat 64 keris untuk diberikan kepada santrinya. Saat ini beberapa keris tersebut diwariskan kepada Mbah Run dan dipamerkan di Pameran Budaya Nusantara New PRSU ke-45.(yug)
{adselite}