MENARAnews, Jambi – Suhu politik internal DPD Demokrat Provinsi Jambi semakin memanas. Karena pemecatan Ketua DPC Demokrat Muarojambi, Burhanuddin Mahir (Cik Bur) terus disuarakan oleh kader yang menamakan dirinya barisan Muda dan pengurus penyelamat partai.
Bahkan penggalangan dukungan pemecatan berupa pengumpulan tanda tangan kader dan pengurus yang dilakukan barisan ini disampaikan kepada ketua umum, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Tidak tanggung-tangung, untuk memperkuat adanya pelanggaran yang dilakukan oleh Bupati Muarojambi itu, laporan ini akan diserahkan langsung kepada mantan Presiden RI ke enam tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Ritas Mairi Yanto saat dikonfirmasi melalui ponselnya, Jum’at (11/3) kemarin.
“Ya kita akan sampaikan laporannya. Sekarang kita sudah mau ke Jogyakarta. Laporan ini akan kita serahkan langsung ke pak SBY,” ujarnya.
Ritas menyebutkan, sebelum menemui SBY di Jogyakarta, pihaknya juga bertemu dengan sejumlah petinggi DPP. Tidak lain guna memperkuat laporan dan bukti tidak loyalnya Cik Bur untuk bersama-sama membersarkan partai belambang merci ini.
“Kita sudah ketemu beberapa petinggi DPP. Keinginan kita untuk ketemu pak ketua umum takutnya laporan ini tidak sampai ke tangan beliau,” ucapnya.
Ritas menjelaskan, selain bukti yang menunjukan adanya etikat buruk untuk menghacurkan partai, juga diperkuat dengan tanda tangan pengurus dari tingkat DPC dan DPD. Bahkan jumlah pengurus yang membubuhkan tanda tangan tersebut berjumlah puluhan.
“Kalau dia (Cik Bur, red) mengatakan pemecatan itu ada mekanismenya, ini adalah mekanisme tersebut. Permasalahan senang tidak senang kita hanya menyampaikan apa yang kita lihat dilapangan,” jelasnya.
Selain itu, laporan pemecatan yang disampaikan kepada SBY ini tidak hanya tertuju kepada Cik Bur saja. Akan tetapi beberapa DPC juga ikut dilaporkan karena secara terang-terangan juga terlihat tidak loyal terhadap partai.
“Ada DPC juga, soal siapa-siapa DPC nya, saya pikir semua sudah tau,” ungkapnya.
Sementara itu, Menanggapi pengajuan pemecatan Cik Bur yang diajukan Barisan Muda Penyelamat Partai dinilai pengamat merupakan hal yang lumrah terjadi. Apalagi DPD Demokrat dalam waktu dekat ini akan melakukan Musda.
“Itu lumrah dalam dinamika Politik, apabila ada salah satu kader yang ingin maju di Musda. Kemudian kader yang lain tak menginginkan,” ujar Muhammad Farisi, pengamat politik Jambi.
Hanya saja, M Farisi menyebutkan pemecatan ini tidak seharusnya dilakukan. Baginya adanya keinginan regenerasi kepemimpinan merupakan hal yang wajar terjadi dan disuarakan.
“Tidak mungkin dong Pak HBA akan memimpin DPD Demokrat terus, jadi wajar saja ada suara regenerasi dari kader lain,” ucapnya.
Terpisah, pengamat Politik lalinnya Jafar Ahmad mengatakan adanya penggalangan ini tidak bisa terlepas dari Musda Demokrat. Tujuannya yakni untuk mempengaruhi keputusan DPP.
“Mungkin ini suara yang tidak menginginkan Cik Bur maju. Takut dalam Musda HBA tersaingi. Tapi DPP punya pertimbangan dan penilaian terhadap kadernya, apalagi soal pemecatan,” ujarnya lagi.
Jafar juga mengingatkan seharusnya halini tidak dilakukan. Mengingat dalam kepemimpinan partai harus ada pergantian sehingga partai akan mengalami perubahan dalam kepemimpinan.
“Biarkan saja Cik Bur maju di Musda. Toh yang memilih juga DPC yang meakili suara kader di tingkat bawah,” tandasnya. (GWA)
{adselite}