MENARAnews, Palangka Raya (Kalteng) – Hasil rapat Pemerintah Provinsi Kalteng dengan pemerintah pusat memutuskan bahwa Warga Eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) batal dipulangkan ke daerah masing-masing.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesbangpol Provinsi Nurul Edy, hari ini (22/2/2016) pihak provinsi akan mengundang seluruh kepala daerah untuk melakukan rapat kooordinasi dalam pembinaan warga Eks Gafatar.
“Mau dipulangkan kemana, merekakan warga Indonesia juga, hasil keputusan negara bahwa mereka akan dibina maka dari itu besok (hari ini, red) gubernur akan mengundang seluruh bupati yang ada di Provinsi Kalteng,” ucap Edy saat dihubungi melalui telepon seluler, (21/2/2016) siang.
Lanjut Edy, Sementra untuk proses pembinaannya kita masih akan melakukan koordinasi oleh setiap daerah, apakah akan dibina di setiap kabupaten atau akan ditempatkan di satu wilayah.
“Intinya mereka adalah warga Indonesia yang salah jalan, sehingga harus mendapatkan pembinaan, sehingga seluruh instansi terkait akan melakukan perannya masing-masing seperti kementrian agama yang akan membina keagamaannya,” jelasnya.
Sementara itu, Lutfy Chandra selaku Koordinator Eks Gafatar Palangka Raya mengatakan gembira dengan adanya informasi tersebut, namun juga terdapat dilemma di dialamnya.
“Kita senang tidak jadi dipulangkan tetapi juga ada dilema sebab semua aset kami sudah banyak yang kami jual bahkan rumah kami pun sudah kami bongkar, mudahan nantinya ada fasilitas sementara yang diberikan pemerintah,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui telepon.
Dirinya bersama warga lainnya juga berharap, ada jaminan keamanan yang diberikan oleh pemerintah, sebab selama ini banyak desas desus tidak baik yang diterima oleh warga Eks Gafatar.
“Kami mengharapkan ada jaminan keamanan bila nantinya memang benar dibina oleh pemerintah kota, sebab kita sudah banyak mendengar desas desus yang kurang baik,” tukasnya. (Agus Fataroni)
Editor : Raudhatul N.
{adselite}