MENARAnews, DKI Jakarta (Jaktim) – Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) telah bergulir pada awal tahun 2016, sehingga kondisi tersebut menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia untuk berkompetisi dengan negara ASEAN lainya.
Kehadiran MEA juga berdampak pada perekonomian yang ada di Indonesia, khususnya pada posisi dan kesejahteraan di bidang tenaga kerja. Dengan diberlakukannya MEA, maka tenaga kerja asing akan dapat bekerja di Indonesia dengan bebas, walaupun saat ini dibatasi hanya pada middle management hingga top management, ataupun pekerjaan yang membutuhkan skill khusus.
Kondisi tersebut perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah terkait keberadaan dan kemampuan tenaga kerja lokal.
Dalam menghadapi MEA, tenaga kerja lokal diharapkan dapat meningkatkan kompetensinya. Hal inilah yang disampaikan Ketua Serikat Pekerja PT Frisian Flag Indonesia Ujang Romli, “Pekerja memerlukan adanya sosialisasi yang lebih detail mengenai pemberlakuan MEA sehingga pekerja dapat mendapatkan informasi yang lengkap. Selain itu, Pemerintah perlu memberikan pelatihan kompetensi yang menjadi modal tersendiri bagi para tenaga kerja lokal dalam menghadapi MEA”.
Dalam pendapatnya terkait masa depan Indonesia pasca diberlakukanya MEA ia menyatakan “tidak hanya pekerja dingkat menengah dan tinggi saja yang seharusnya dipikirkan, namun juga pekerja ditingkat bawah.Perlunya regulasi untuk mengangkat tenaga kerja kontrak menjadi tenaga kerja tetap di perusahaan. Taktik perusahaan kedepan yaitu penetapan efisiensi produksi dan kemungkinan akan banyak tenaga kerja yang diberhentikan.”
Selain itu, perlu disiapkan persaingan kompetensi ditingkat Perguruan Tinggi untuk menghadapi MEA. “Tidak hanya ijasah dan teori saja yang diandalkan kedepan, namun pelatihan skill dan kemampuan kepemimpinan yang harus dimulai sejak sekarang.” ujar Pito Sitompul, mahasiwa Pasca Sarjana STIMA IMMI Jakarta.
“Kampus memiliki posisi sangat strategis dalam membendung dampak negatif MEA, tidak hanya menjadikan tenaga muda Indonesia menjadi tenaga ahli namun menjadikan kita sebagai pemimpin di negeri sendiri dan juga di negeri orang” tambahnya. (MA)
Editor: Noventar