MENARAnews, Ankara – Kebijakan pemerintah Turki yang memutuskan untuk membombardir militan kurdi dan ISIS di wilayah Suriah berbuah pil pahit. Bagaimana tidak? Deretan serangan teror terjadi di Turki setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan mengeksekusi kebijakan itu pada akhir 2015 lalu. Tercatat ada empat serangan teror hingga Januari 2016 yang menyebabkan puluhan orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka.
Kali ini, ledakan bom mobil yang menghantam kendaraan militer itu terjadi pada Rabu (17/02/2016) waktu setempat, menyebabkan 28 orang tewas dan 61 orang lainnya luka-luka. Menurut laporan dari kantor berita Al Jazeera, peristiwa itu terjadi pada pukul 18.15 waktu setempat dan berlokasi di dekat Gedung Parlemen Turki, pemerintahan, dan markas besar militer.
Perdana Menteri Turki, Ahmet Davutoglu menyebutkan bahwa militan Kurdi/Partai Pekerja Kurdi (PKK) berada dibalik serangan teror tersebut. Menyikapi peristiwa tersebut, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan langsung mengadakan pertemuan dengan seluruh pejabat yang bertanggung jawab atas keamanan Turki.
“Kami akan terus berjuang melawan serangan yang tak mengenal batas kemanusiaan itu dan kekuatan dibalik serangan itu,” ujar Erdogan. (ADF)
{adselite}