MENARAnews, Palangka Raya (Kalteng) – Setelah keputusan pemerintah pusat untuk membina di daerah masing-masing kini warga eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) mulai keluar dari penampungan untuk mencari tempat tinggal.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial dan Tenaga kerja (Dinsosnaker) Palangka Raya Achmad Fauliyansah, bawah sejak dua hari lalu pihaknya sudah menghentikan dapur umum yang berada di penampungan.
“Untuk dapur umum sudah kita tutup, namun seluruh perabotan masih ada supaya digunakan warga eks Gafatar untuk masak,” ungkapnya saat dikonfirmasi diruangannya, Rabu (24/2/2016).
Namun, Lanjutnya, pihaknya tidak lepas tangan sebab apabila Eks. Gafatar masih tinggal dan membutuhkan makanan.
“Kemarin kami juga ada menyediakan mie instan untuk para warga yang masih tinggal di penampungan Aula Dinsos, namun bagi yang ingin keluar dan mencari tempat tinggal dipersilahkan tidak melarang,” tukasnya.
Para warga yang keluar tidak lagi kembali ke permukiman yang berada di Pal 16 Tjilik Riwut, sebab kondisi disana sudah ditutup dan tidak diijinkan untuk kembali.
“Warga eks Gafatar diharapkan bisa berbaur dengan masyarakat, misal bagi mereka yang akan bercocok tanam bisa memilih di daerah tangkiling atau di kota, karena tidak diperbolehkan untuk berkumpul,” jelasnya.
Sementara itu, ketua kelompok eks Gafatar Lutfy Chandara mengatakan, keluarnya temen-temen eks Gafatar atas kehendak dan inisiatif sendiri tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
“Temen- temen keluar dari penampungan karena kemauan sendiri tanpa ada paksaan, karena sudah ada keputusan dari pemerintah pusat jadi kontrak di penampungan habis juga,” candanya saat dikonfirmasi.
Karena permukiman sebelumnya sudah ditutup maka para warga eks Gafatar mencari tempat tinggal yang berada di dalam kota.
“Banyak yang mencari kost,atau juga tinggal sementara di rumah kerabat, sambil mencari dana untuk pulang kampung, bahkan temen-temen mulai hari ini sudah ada yang langsung pulang,” jelasnya lagi.(Agus Fataroni)
Editor : Raudhatul N.