MENARAnews, Jayapura (Papua) – Ratusan Pengawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abepura menggelar aksi demo di Halaman Kantor Administrasi RUSD Abepura, Senin (22/2/16). Ratusan pegawai dan honorer menuntut Direktur RSUD Abepura menanggalkan jabatannya.
“Kami mohon direktur RSUD Abepura untuk segara mengundurkan diri dari jabatan terhitung hari ini. Kerena tidak mampu melaksanakan tugas dan fungsi maupun kepemimpinan demi kualitas pelayanan pada pasien atau masyarakat,” kata Koordinator Aksi Jonas Andato.
Menurut Jonas, Direktur Rumah Sakit Abepura bekerja tidak sesuai dengan aturan dan kondisi yang ada di rumah sakit Abepura.
“Seorang pimpinan tidak berhak untuk intervensi pelayanan medis unit pelayanan atau tidak berhak untuk intervensi visit dokter kerena tidak memiliki kewengan klinis,” kata Andato.
Ia juga mengatakan bahwa Direktur melakukan kebijakan dengan menerima pengawai tanpa kebutuhan yang jelas.
“Penembahan pegawai baru yang tidak jelas kebutuhan tupoksi. Kami minta cabut kembali SK rotasi tanpa koordinasi dengan pejabat eselon tiga dan empat atua tidak sesuai dengan keputusan menteri,” katanya.
Andoto juga meminta kepada Direktur mengenai kejelasan status para pengawai yang bekerja di RSUD Abepura.
“Kami minta kepastian status kepegawain dan membatalkan surat tugas yang dikeluarkan oleh Direktur RSUD untuk pelaksana kasubag keuangan dan program, kerena jabatan itu ada yang masih aktif berdasarkan SK Gubernur,” ucapnya.
Ditambahkan, Andato juga meminta agar Direktur RSUD harus bertanggungjawab atas tidakadanya pelayanan di ruang bersalin dan pembakaran sampah medis tidak seusai dengan standar operasional presodur (SPO).
“Aksi demo ini, pelayanan tetap jalan seperti biasa. Kami minta penyelesaian masalah ini selama empat hari kedepan. Paling lambat hari Jumat, tegasnya.
Sementara itu salah satu pasien bernama Irma Wadiyo mengaku sudah menunggu di antrian hingga tiga jam lamanya akibat adanya aksi demo yang dilakukan para pegawai.
“Kami sudah menunggu di loket hingga tiga jam biasanya hanya sampai setengah jam atau satu jam. Tapi sekarang saya antri tiga jam lamanya,” (Surya).
{adselite}