MENARAnews, Medan (Sumut) – Gas Elpiji 3 Kg bersubsidi langka di sejumlah daerah. Namun tidak halnya di Sumatra Utara. Gas Elpiji 3 Kg over Kapasitas dan terjadi penumpukan di Sumut.
Hal tersebut disampaikan Ketua Fraksi Partai Golkar Indra Alamsjah. Dia menyebutkan Gas Elpiji 3Kg sudah over kapasitas pada rapat kerja Komisi B DPRD SU dengan PT Pertamina, (Persero) tbk, DPD Hiswana Migas Sumut dan Biro Perekonomian Setdaprovsu, Kamis (4/2/16).
“Kalau ini hari kita bicara gas, Sumatera Utara ini sudah over (kapasitas) tiga kilo. Ada wartawan gak di sini? Catat itu”, ujar Indra.
Namun kondisi melimpahnya gas bersubsidi ini bisa jadi berbeda didaerah lain. Apalagi daerah yang jauh dari ibukota Kabupaten.
“Tapi kalau ada kawan-kawan yang minta pangkalan, benar rasanya. Maka apa yang dibilang pak Jantoguh saya aminkan, karena daerahnya terpencil, sangat jauh dari ibukota kabupaten,” kata Indra.
Indra melanjutkan, di Kabupaten Kota jumlah gas subsidi begitu melimpah.
Menanggapi pernyataan Indra, Bustami, rekannya sesama anggota Komisi B menyindir Indra dengan menyatakan bahwa banjirnya gas elpiji bersubsidi disebabkan operasi kepolisian yang menggerebek sejumlah gudang pengoplosan gas elpiji bersubsidi.
“Kita di sini banjir elpiji, jelas, berkat operasi kepolisian yang menangkapi gudang pengoplos, agen-agen nakal,” kata mantan Ketua Umum HMI Cabang Asahan ini.
Bustami kembali menegaskan bahwa dengan ditindaknya para pencuri, pengoplos gas, maka semua pengoplos-pengoplos lain tutup. Tidak ada lagi pencurian gas bersubsidi.
“Kalau tidak ada operasi dari Polda, luar biasa mahalnya gas dijual oleh pengecer, sampe 20 ribu, 22 ribu, tapi sekarang, 17-18 ribu, sampe di luar modal, di luar HET, dijualkan juga. untuk memenuhi beban kuota,” bebernya.
Dengan Lantang Bustami mengatakan distribusi gas elpiji di Sumut masih belum dapat menjangkau masyarakat dengan baik.
Rapat yang digelar hari ini untuk membahas kuota gas elpiji 3 Kg. Selain itu juga rapat digelar untuk melengkapi data-data kuota SPBBE. Rapat dipimpin oleh Sopar Siburian dan dihadiri Fitri Erika, Area Manager Communication & Relations PT Pertamina Sumbagut, Terang Kita Brahmana, Sekretaris DPD Hiswanamigas serta Bondaharo, Kabiro Perekonomian Setdaprovsu dan juga sejumlah anggota Komisi B lainnya. (yug)
{adselite}