MENARAnews, Medan (Sumut) – Kepala Divisi Sistem Pembayaran Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara Darmadi Sudibyo mengungkapkan, pengguna layanan BI Checking yang langsung datang ke Kantor Bank Indonesia Sumatera Utara mengalami peningkatan.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara mencatat, pada pertengahan 2015 hanya ada satu atau dua orang per hari yang datang untuk menggunakan layanan tersebut.
“Kalau sekarang, rata-rata per harinya bisa mencapai 8-10 masyarakat datang ke Bank Indonesia,” ujarnya di Medan, Kamis (18/2/16).
Darmadi menilai, kondisi ini adalah perkembangan yang cukup baik. Selain itu juga memberi bukti kesadaran nasabah untuk memastikan kondisi keuangannya. Layanan ini sudah tersedia di lantai empat gedung BI Sumut. Pihaknya juga akan terus melakukan pengembangan layanan BI Checking.
“Bisa dengan memperluas areal fasilitas layanan atau menambah titik lokasinya,” imbuhnya.
Bank Indonesia memiliki kewenanangan layanan ini hingga tahun 2016. Selanjutnya, akan dialihkan e Otoritas Jasa Keuangan. (OJK)
“Tetapi ini belum diputus secara pasti seperti apa mekanismenya,” sambungnya.
BI Checking adalah istilah lain dari Informasi Debitur Individual (IDI) Historis yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Debitur (SID). SID memuat informasi kredit dari seluruh bank yang beroperasi di Indonesia.
Teknisnya, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumut Difi A. Johansyah menjelaskan, nasabah yang ingin mendapatkan layanan SID harus membawa KTP dan mendaftar terlebih dahulu. Setelah mendaftar, nasabah bisa melakukan pengecekan dan hanya dapat melihat kondisi kreditnya sendiri.
“Misalnya utang kita di mana saja, kita lupa bayar kartu kredit, itu ketahuan di sini. Termasuk kalau kita merasa sudah bayar tetapi tidak terdaftar, nasabah bisa tindak lanjut,” ujar Difi.
Layanan ini, Lanjut Difi, biasanya dimanfaatkan oleh nasabah-nasabah yang memiliki keperluan tertentu dan butuh clearence. Misalnya ingin mengajukan pinjaman perbankan lagi, atau untuk kepentingan bisnis lain. (yug)
{adselite}