MENARAnews, Palangka Raya (Kalteng) – Sebagai salah satu upaya untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat agar memperoleh pelayanan total program Keluarga Berencana, maka dibentuklah suatu Kampung KB. Di Palangka Raya sendiri pencanangan Kampung KB telah dipih daerahnya yakni di Kelurahan Tumbang Rungan.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Perlindungan Anak dan KB Kota Palangka Raya, Aratuni D Djaban memaparkan, ada beberapa alasan yang menyebabkan Tumbang Rungan dipilih sebagai pembentukkan Kampung KB di antaranya karena daerah ini terbilang kumuh, pesisir, daerah aliran sungai (DAS) serta masuk kategori kawasan miskin termasuk miskin perkotaan. Lebih utama lagi karena di sini merupakan daerah yang partisipasi KBnya rendah.
“Kelurahan lain pun ada yang masuk kawasan miskin, namun tingkat partisipasi KB mereka tinggi. Sedangkan di sini peserta aktf KB dan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjangnya lebih rendah,” papar Aratuni di ruang kerjanya, Rabu (24/2/2016).
Selain itu lanjutnya, daerah Tumbang Rungan itu meruakan salah satu Kelurahan yang dinilai masih perlu untuk penanganan kemiskinan, sehingga, Walikota pun memberikan kebijakan bahwa tahun ini pihaknya bersama dengan SKPD lain harus mengentaskan minimal 10 keluarga miskin di daerah tersebut.
“Pencanangan Kampung KB di Tumbangn Rungan seyogyanya akan dilakukan pada besok Kamis (25/2), rencananya dihadiri oleh Deputi I Bidang KBKR BKKBN Sanjoyo dari Jakarta. Di situ nanti dibuat sebuah permodelan pelayanan KB untuk meningkatkan partisipasi masyarakat,” imbuhnya.
Aratuni berharap, dengan dicanangkannya Tumbang Rungan sebagai Kampung KB, maka pendapatan masyarakat dan juga daerahnya bisa meningkat. Sebab dari program KB itu nantinya menjadi pengungkit bagi pembangunan.
“Karena kan semua kelompok di sana nanti akan berkembang, oleh sebab itu kami dan seluruh SKPD secara bersama-sama akan memfokuskan kegiatan di Tumbang Rungan sehingga bisa meningkatkan pendapatan di sana juga,” tandasnya.
Imbuhnya, penetapan kampung KB tersebut akan dipatenkan ditumbang rungan untuk seterunya,dan diharapkan nantinya akan ada perubahan terutama peninggkatan partusipasi masyarat dalam KB.(Agus Fataroni)
Editor : Raudhatul N.