MENARAnews, Palangka Raya (Kalteng) – Dukungan kepada Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Willy M Yoseph dan Wahyudi K Anwar (WIBAWA) tidak hanya berasal dari masyarakat Kalteng. Namun banyak juga yang datang dari luar Kalteng seperti Provinsi Kaliamantan Utara (Kaltara) yang baru saja melaksanakan Pilkada 9 Desember 2015 kemarin.
Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kalimantan Utara (Kaltara) Joni La’ing mengatakan, pasangan WIBAWA mampu untuk melanjutkan pembangunan di Kalteng lebih maju dan berkembang lagi karena selaras dan serasi dengan pemerintah pusat.
“Otomatis jika Pasangan WIBAWA menjadi Gubernur Kalteng akan lebih mudah untuk berkomunikasi dengan Pemerintah Pusat terkait program pemerintah pusat yang dapat diselaraskan dengan pembangunan di Kalteng,” ungkapnya kepada wartawan di Palangka Raya, Minggu (17/1/2016).
Selain itu juga, dirinya percaya jika Pasangan WIBAWA akan menjadi perhatian serius dari Presiden sehingga dengan adanya keselarasan antara Pemerintah Daerah dengan Pemerintah Pusat memungkinkan percepatan pembangunan di Kalteng.
“Presiden Joko Widodo juga kader PDI Perjuangan sehingga akan mempermudah komunikasi dengan WIBAWA yang juga didukung PDIP sehingga pembangunan akan lebih cepat,”ungkapnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua DPD PDI Perjuangan Sulawesi Utara Ir. Hugua, Pasangan WIBAWA dinilai mampu memimpin Kalteng.
“Jika gubernur dan Presidennya satu partai yakni PDI Perjuangan akan lebih mudah untuk percepatan pembangunan di Kalteng. Oleh karena itu, perhatian pembangunan di wilayah Kalteng akan menjadi perhatian pemerintah pusat jika Pasangan WIBAWA yang memimpin Kalteng,”ungkapnya.
Hal ini membuktikan, sosok Pasangan Willy-Wahyudi dipandang mampu dalam memimpin wilayah Kalteng lima tahun mendatang. Program yang disampaikan oleh pasangan calon nomor urut 2 Willy-Wahyudi ini, lanjutnya tentunya akan lebih diprioritaskan kepada kesejahteraan masyarakat Kalteng.
“Kita menginginkan, program ini nanti bisa dilaksanakan dan ditepati oleh pasangan WIBAWA paling tidak dalam program 100 hari kerja sudah bisa direalisasikan,” tutupnya.(Arliandie)
Editor : Raudhatul N.
Â