MENARAnews, Palembang (Sumsel) – Keingintahuan terhadap budaya dan situasi Indonesia, membuat seorang pria penyandang cacat berusia 52 tahun asal Blitar Jawa Timur bernama Bibit Wahyudianto melakukan tur keliling Indonesia dengan sepeda motor roda tiganya. Dirinya juga mengampanyekan hak-hak penyandang cacat sepanjang perjalanan agar tidak merasa minder atau malu dalam menjalani hidup.
Perjalanannya yang dimulai dari kampung halaman yakni Blitar, tiba di Kota Palembang kemarin (13/1) dengan memakan waktu sekitar dua bulan lamanya. Berbekal sejumlah uang seadanya serta dukungan keluarga dia bertekad akan menghampiri seluruh wilayah yang ada di Indonesia ini.
“Alhamdulillah semua keluarga, istri dan anak saya mendukung. Modal awal berangkat hanya bawa uang 200 ribu. Selanjutnya saya mendapatkan uang dari bantuan orang-orang yang bertemu saya sepanjang perjalanan,” ungkap bapak dua anak ini, saat dijumpai mampir ke gedung DPRD Sumsel.
Dirinya juga mengaku selama melakukan perjalanan, ia hendak mengampanyekan hak-hak orang cacat agar tidak malu atau minder dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dari hasil pantauan, Bibit sendiri memiliki kekurangan di bagian kakinya yang ukurannya tak sama, sehingga terbilang cacat dan sulit berjalan secara normal atau maksimal layaknya manusia sehat biasanya.
“Awalnya hanya keinginan diri saja. Sebelum tiba di Palembang saya sempat mampir ke Prabumulih dan Indralaya. Perjalanan sudah 2 bulan, sejak 9 November 2015. Tanggapan keluarga justru mendukung, sudah izin dengan anak istri.‎ Anak saya ada 2 orang. Berangkat dari Blitar saya menuju Solo, Semarang, Jakarta, nyebrang laut Merak dan Bakauheni lalu terakhir ini Palembang. Setelah ini melanjutkan perjalanan ke Jambi,” tambah Bibit.
Motor roda tiga yang dikendarainya sendiri bermerk Viar dengan plat kendaraan AG 8851 L, berwarna hitam. Tampak juga berbagai stiker tertempel di motornya tersebut. Terlihat juga disamping dekat Bibit memegang stang ada kotak amal berukuran kecil. Disanalah orang orang diharapkan memberikan bantuan dana untuk dipergunakan dirinya menyambung hidup dan kebutuhan selama perjalanannya.
” Targetnya sampai dengan Aceh, kalau bisa ke Kalimantan Barat kalau gak pulang lagi. Alhamdulillah ada ada saja orang yang kasih uang bantuan,” tutup dia. (AD)
{adselite}